Siapa pun pasti akan terpanggil untuk membela orang yang tidak bersalah. Namun di negara di mana hukum  dapat dipermainkan, orang yang tidak bersalah bisa menjadi bersalah.
Adalah Canan (Tulin Ossen) seorang perempuan pengacara yang sangat ambisius dengan kariernya. ia berusaha membela Musa Sari (Ogulcan Arman Uslu) pemuda miskin yang baru terkena PHK dari bossnya, dan sempat mengancam akan membuat perhitungan, apalagi dia memiliki riwayat hidup yang kelam, pernah masuk penjara
Akibat anxaman yang dilakukannya pada bossnya, Yakub Malik. Saat Yakub Malik terbunuh dengan tusukan pisau, Musa langsung dituduh sebagai terdakwa, meski tanpa bukti yang kuat.
Basil rekaman CCTV di pabrik tidak pernah dijadikan barang bukti. Padahal disitu terlihat Musa masuk pabrik, melewati detektor logam, dan keluar pada sore harinya.
Setelah Musa masuk ke pabrik, juga masuk Cerin Kilic, anak Yakub yang tidak melalui detektor logam, dan tak pernah keluar pabrik. Kemungkinan keluar pabrik  melalui jalan lain, yang tidak terpantau oleh CCTV. Dan anehnya, Cerin langsung pergi ke luar negeri dengan alasan melanjutkan studi.
Dengan susah payah, Canan berusaha meyakinkan. hakim dan pengadilan agar membuka rekaman CCTV, karena ia yakin Musa tidak bersalah.
Satu upayanya yang terakhir adalah berusaha menghadirkan sopir pibadi Yakub. Canan berusaha mencarinya, dari warung kopi, menggedor rumahnya, namun sopir itu, Hacer tidak ada di rumah.
Dengan bantuan. Ibu Musa yang bekerja di pabrik, Canan berhasil menghubungi Hacer. Rupanya dia berada di lusr kota, dan Canan memohon agar Hacer mau bersaksi dan datang ke pengadilan
Saat ditunggu-tunggu Hacer tak kunjung datang. Saat ditemukan sudah ada di kota, tapi Hacer tidak mau berurusan dengan pengadilan.
Canan keceea, ia berusaha membela Musa dengan sepenuh hati, padahal dia sendiri menderita penyakit dan ibunya lagi di rumah sakit.