Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cara Memaafkan dan Melupakan

15 Agustus 2024   10:00 Diperbarui: 15 Agustus 2024   10:04 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai manusia normal, kita sering berselisih dengan sesama. Entah sekadar ucapan yang menyakitkan, maupun perbuatan yang kurang berkenan.

Semua agama mengajarkan agar kita sebagai manusia mau memaafkan kesalahan sesama kita. Bukan sekadar memaafkan, tetapi juga melupakan kejadian yang kurang atau tidak menyenangkan itu.

Hal ini supaya kita dapat hidup bahagia, karena bila kita masih menyimpan dendam, maka sepanjang hidup kita akan merasa terbebani. Tidak dapat hidup dengan pikiran yang bebas. Karena bila kita masih nenyimpan dendam, maka hidup kita akan tidak pernah merasa tenteram.

Memang ajaran agama ini mudah diucapkan, namun sangat sulit dipraktekkan. Melupakan kejadian yang sangat tidak menyenangkan, sangatlah sulit. Memang secara formalitas, kita mudah saja memaafkan, asalkan orang yang telah menyakiti kita dengan berbesar hati mau mengakui kesalahannya, dengan meminta maaf secara tulus.

Agar kita dapat memaafkan kesalahan orang lain, dan sekaligus melupakan kejadian yang menyakitkan itu. Lakukan kiat berikut ini:

1. Pahami dan sadarilah bahwa setiap manusia bisa saja melakukan kesalahan, termasuk kita sendiri. Bila kita tidak bisa melupakan kesalahan orang lain, kemungkinan yang sama orang lain juga akan sulit melupakan kesalahan kita.

2. Belajar berbuat sabar kepada setiap orang.

3. Mudah memaafkan kesalahan orang lain, agar orang lain juga mudah memaaafkan kesalahan kita.

4. Belajar menghilangkan rasa sakit hati kita, dan belajar bersikap "nrimo".

5. Berfokuslah pada masa depan, jangan terlalu mengingat kejadian masa lalu.

6. Berlatih memiliki empati, dengan memikirkan perubahan baru dengan melupakan kejadian masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun