Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Chinatown Jakarta

10 Agustus 2024   05:00 Diperbarui: 10 Agustus 2024   05:59 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah lama sejak merebaknya pandemi covid-19, belum pernah mengunjungi kawasan Chinatown Jakarta. Apalagi jalan di daerah Kota sedang porak poranda, karena sedang ada proses pembangunan MRT fase 2. Kebetulan ada teman dari Jawa Tengah yang ingin mengunjungi Chinatown Jakarta, maka berangkatlah kami ke sana.

Pertama kali, kami mengunjungi Gajah Mada Plaza, salah satu mall tertua di Jakarta, yang baru selesai direnovasi. Hasil renovasi bagus dan rapi, namun akses masuknya cukup susah, harus masuk dari samping karena adanya proses pembangunan MRT.

Keadaan mall cukup lengang, apalagi kami datang pada hari kerja, meski pada jam makan siang. Padahal saat ini sedang ada pameran pet shop, yang memasarkan aneka anjing yang lucu-lucu.

Kami sempat makan siang di food court, pilihannya jatuh ke kweetiau Jangkung, yang menyajikan kweetiau sapi dan seafood.

Kami lalu menuju kawasan Pantjoran, tepatnya Pantjoran Chinatown Point. Penataan toko di sini campur baur, antara toko perhiasan, kuliner, makanan, fashion, obat-obatan, bahkan terdapat gerai tempat meramal nasib.

Kami hanya window shopping disini, karena tujuan utama adalah Gang Gloria di depannya, dimana terdapat es kopi yang legendaris, Es Kopi Tak Kie. Tempat ini pernah dikunjungi calon Presiden RI pada masa kampanye.

Disini kami memesan mie ayam dan es kopi susu. Rasanya dan suasananya masih sama seperti 5 tahun yang lalu.

Lemurian kami berpindah ke gedung Chandra, suasananya masih sama seperti toko-toko khas Tiongkok di Singapura dan Guangzhou. Kami tidak berburu kuliner, karena masih kenyang.

Destinasi terakhir yang kami kunjungi hari ini adalah Petak Enam. pusat kuliner peranakan China dengan arsitektur khas Tiongkok. Kalau disini, gerai kuliner menyerupai yang ada di Macau.

Suasana Petak Enam (dokpri)
Suasana Petak Enam (dokpri)
Terdapat aneka kuliner, seperti laksa, lunpia, kweetiau, cempedak goreng, kuotie, holai, shaokao, pempek, pao, kopi, teh, cincau, dan lain-lain. Kami hanya minum, karena sudah kekenyangan sebelumnya.

Sebetulnya masih banyak destinasi di Chinatown yang belum sempat dikunjungi, seperti klenteng Petak Sembilan, gereja Maria de Fatima, dan Candra Naya. Rasanya, kami harus berangkat lebih pagi bila ingin mengunjungi seluruhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun