Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Berkenalan dengan Legenda Pembuat TTS Kompas

8 Juli 2024   05:00 Diperbarui: 8 Juli 2024   05:24 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hari ulang tahun Harian Umum Kompas, induk dari Kompasiana, baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 59. Bulan Juni selain identik dengan lahirnya Panca Sila, juga berkaitan erat dengan lahirnya H.U. Kompas. Harian yang didirikan oleh almarhum P.K. Ojong dan Jacob Oetama ini ikut diperingati oleh Komunitas Pembaca Buku Kompas (PBK).

Ciri khas Kompas Minggu adalah adanya Teka Teki Silang (TTS) yang tiap tahun menyajikan TTS Jumbo pada bulan ulang tahun Kompas.

Bagi para pelanggan Kompas, justru banyak yang mengisi TTS terlebih dulu sebelum melahap isi berita. Tahukah Anda siapa pembuat TTS tersebut ?

Beruntung pada Minggu sore, 7 Juli 2024, KPB menghadirkan Dwiweko Supriyono, yang akrab disapa pak Eko, sang legenda pembuat TTS Kompas bertempat di depan Pojok Baca, Bentara  Budaya, Palmerah, Jakarta Pusat.

Pak Eko disebut legenda karena sudah membuat TTS Kompas sejak tahun 1980 (44 tahun). Mungkin pengelola rubrik TTS Kompas sudah berganti otang berkali-kali.

Eko memulai kisahnya di depan hadirin pecinta TTS Kompas yang hadir berkat undangan dadakan melalui melalui group WA, bahwa ia menggemari TTS sejak masih dibangku SMP pada tahun 1970.

Ia mengisi TTS untik mengisi waktu senggangnya saat selesai menunaikan tugas sebagai loper koran.

Saat sudah diterima sebagai PNS, ia merasa  pendapatannya sangat minim, maka untuk menambah pendapatan, ia harus memiliki pekerjaan sambilan. Pada tahun 1980, Eko mulai membuat TTS. Mulai diuji cobakan pada teman-teman kerja di instansinya. Dikatakan kualitas TTS buatannya sekualitas dengan TTS Kompas. Maka Eko memberanikan diri mengirimkan TTS hasil karyanya ke Kompas, dan beruntung diterima.

Eko bangga karyanya diterima oleh Kompas sebagai koran rujukan nasional.

Bagi Eko, yang membuat TTS dengan dua cara, membuat pola hitam putih terlebih dulu, lalu mulai mengisikan kata-kata ke dalam kotak kosong, barulah disusun pertanyaannya, atau pada kertas putih, dituangkan kata-kata pilihan, baru dibuat pola simetris atas bawah, kiri kanan, dan  diakhiri dengan menyusun pertanyaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun