Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sepuluh Faktor Kesuksesan

11 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 11 Juli 2024   10:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bila kita sudah lulus kuliah dan bermaksud  mencari kerja. Lazimnya iklan lowongan kerja menghendaki calon karyawan dengan Indeks Prestasi Kuliah (IPK) cukup tinggi,  misal 3,00.

Padahal berdasar hasil survei Thomas J. Stanley, faktor kesuksesan seorang karyawan bukanlah berdasar IPK, melainkan berdasar soft skill yang tidak pernah diajarkan di bangku kuliah.

Maka dari itu, bila kita melihat iklan lowongan kerja yang mencantumkan IPK, jangan kecil hati dulu. Tetap ajukan lamaran kerja, siapa tahu kita beruntung, dan terpilih untuk tes dan wawancara.

Bagi manager atau staf HR, bersikaplah lebih bijak, ligatlah soft skill pelamar, jangan hanya terpaku pada IPK.

Karena faktor kesuksesan seseorang lebih banyak tergantung pada:

1. Kejujuran

Pilihlah pelamar yang jujur. Hal ini dapat dilihat saat interview. Seorang karyawan yang jujur, paling tidak akan menyelamatkan aset perusahaan, dan tidak memiliki niat untuk melakukan kecurangan atau korupsi, baik uang maupun waktu.

2. Mudah bergaul

PIlihlah pelamar yang humble, ia tidak angkuh dan mau bergaul dengan siapapun, dari level rendah hingga tinggi. Pandai menempatksn diri bila berhadapan dengan siapapun. Tidak merasa rendah diri saat berada di antara manager, sebaliknya juga disukai oleh rekan-rekan setara maupun tidak merendahkan yang level bawahan.

3. Kemampuan menjual ide

Diperlukan karyawan yang kreatif, yang berani mengajukan usulan, apalagi yang orisinal dan out of the box.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun