Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Bukan Merancang Rencana, Tapi Bentuklah Kebiasaan

24 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   10:10 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ( sumber gambar: katakita.grid.id)


Suatu aktivitas yang baik adalah merencanakan segalanya dari muda hingga tua.

Kita membuat rencana, umur 22 tahun lulus S1, umur 30 tahun menjadi manager, umur 40 tahun sudah jadi orang sukses, dan 50 tahun sudah memiliki kebebasan finansial

Apakah rencana yang bagus ini mudah mewujudkannya ? Tidak semua orang mampu mewujudkannya, sebab orang hanya berpikir tentang cita-cita, tetapi tidak merubsh kebiasaan.

Yang membuat kita berhasil meraih kesuksesan bukanlah sekedar rencana atau cita-cita yang muluk, namun harus dengan membentuk kebiasaan pada diri kita.

Jadi, kita harus menentukan kebiasaan yang harus dibentuk, agar dapat mencapai harapan pada masa depan

Bila kita bermalas-malasan, mudah puas, merasa senang karena sudah berada pada zona nyaman, takut menghadapi peruahan atau sesuatu yang baru, tentu kita akan sulit mencapai rencana kita.

Kita harus mampu membentuk kebiasaan baik, agar masa depan kita juga akan baik. Bila kita hanya bermalas-malasan, tentu masa depan kita akan suram.

Kita harus berani menghadapi perubahan, bekerja keras, merubah kebiasaan, agar nasib kitapun juga akan berubah.

Bentuklah kebiasasn yang positif, misal mengerjakan segalanya dengan cepat, tidak menunda pekerjaan, rajin memperbarui kemampuan, tidak malas belajar hal-hal baru, maka kebiasaan yang dibentuk secara positf secara otomatis akan melekat pada diri kita.

Dan, yakinlah masa depan kita akan terbentuk dengan sendirinya. Jangan  selalu melihst pada  akibat, tetapi lihatlahpada penyebabnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun