Belanja pakaian bekas pakai? Ogah ah, jorok.
Jangan memiliki estimasi yang salah. Meski pakaian bekas pakai, tapi masih kinclong dan wangi, paling baru dipakai sekali atau dua kali oleh pemilik awalnya, yang mungkin seorang selebriti atau influencer.
Tidak dari kelompok ini saja, Banyak perempuan yang sering gelap mata Bila sudah masuk ke toko busana atau butik. Yang penting beli dulu, daripada menyesal dan terbawa mimpi. Padahal di lemari pakaian masih banyak pakaian yang sudah dibeli dan belum puas dipakai.
Kalau di negara-negara Western, memang lazim menjual barang bekas pakai, tidak hanya pakaian. Biasanya pada akhir pekan, atau pada hari-hari tersebut, atau pada toko khusus untuk menjual barang bekas. Meski bekas, tapi masih berkelas.
Di Indonesia, juga mulai mengadaptasi gaya hidup ini. Tidak dipasarkan sebagai barang bekas, tapi menggunakan nama keren 'vintage'.
Harga barang-barang bekas pakai ini benar-benar murah, bisa setengah bahkan sepertiga harga barang sslinya. Bila kita beruntung dan jeli mencarinya, bisa mendapatkan barang bermerek (branded) dengan harga miring.
Tidak disengaja, kita menemukan sebuah toko vintage di kawasan Broadway, Flavor Bliss, Alam Sutera, Tangerang, Banten.
Dari luar bentuknya seperti bioskop di Amerika Serikat. Sebagai peminat film, kita masuk ingin menikmati bioskop baru.
Namanya 'Vintage Vibes'. Eh, ternyata bukan bioskop, ternyata menjual barang bekas pakai. Didominasi oleh pakaian perempuan, meski pakaian pria dan anak-anak ada tapi sangat terbatas. Menurut penjelasan kasir yang sempat diwawancarai, yang banyak memiliki pakaian bekas pakai adalah perempuan.
Bahkan, pada golongan 'sale', yang disedekahkan kita bisa mendapatkan 2 potong pakaian hanya dengan membayar 9.900 Rupiah, asal total belanjanya 300 ribu Rupiah sekali belanja.
