Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Uzbekistan (3), Bukhara Ivukota Kebudayaan Islam

7 Mei 2024   10:00 Diperbarui: 7 Mei 2024   10:37 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukhara ( sumber gambar: explorewithfenesse.com/


Selain mengunjungi Tashkent dan Samarkand, kota yang patut dikunjungi adalah Bukhara. Kota yang di masa silam, pada era Jalur Sutera, terkenal dengan caravannya, kini berubah menjadi kota sejarah. Seperti halnya Samarkand, Bukhara juga terpilih sebagai situs UNESCO World Heritage. Yang membuat pariwisata di Uzbekistan berkembang, karena banyak dikunjungi wisatawan mancanrgara sepanjang tahun.

Bukhara dikenal dunia, di bidang perekonomian yang menghubungkan dunia Barat dan Timur, semua pedagang berkumpul di sini. Juga terkenal di bidang teologi dan budaya ke Islam-an. Di Bukhara, kita menjumpai banyak masjid, madrasah dan mausoleum. Juga bazaar dengan caravan sejak abad ke 9 hingga 17.

Masjid yang terkenal diantaranya  Kalan,Bolo Hauz, dan Magoki Attori.

Sedangkan madrasah yang sering dikunjungi dan banyak ditiru program-ptogramnya adalah Chor Minor, Mir-i Arab, Chasmai Ayub, Nadir Divan Begi, Ulug Bek, Kukaldodh, dan Qosh.

Di Bukhara terdapat sebuah mausoleum yang indah, mausoleum Ismail Samani.

Bagi pecinta sejarah disarankan mengunjungi Toki Sarofon, monumen dengan arsitektur Sahi Naksibend Beheddin Buhari Hazreleri,  istana Sahi Mokhi Khosa, Kalon Minaret, Divan Begi Khanaka, monumen Chor Bakr, museum Zindan.benteng Bukhara peninggalan abad ke 5, sumur Nabi Ayub yang konon airnya berkasiat, serta melihat kota kelahiran imam besar Bukhari.

Tempat menarik lainnya, adalah tabut Bukhara (Ark of Bukhara).

Bukhara sekarang sudah berbeda dengan aslinya, karena pernah dibakar oleh Jenghis Khan.

Namun pada 2020 telah terpilih sebagai ibukota kebudayaan Islam pada konferensi Organization of Islamic Cooperation bersama kota Bamako di Mali dan Kairo di Mesir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun