Setelah mendarat di bandara Chongqing, kita  langsung menuju gua Hongya.
Gua Hongya dulu lebih dikenal sebagai gerbang Hongya, terletak di tepi sungai bertemunya sungai Yangtze dan sungai Jailing.
Gua ini merupakan salah satu gerbang kota kuno Chongqing sejak 2.000 tahun yang lalu. Salah satu dari dua belas tempat terindah adalah Hongya Dicui.
Pemandagan Indah tampak pada bangunan di tepi sungai yang terkena sorot lampu di malam hari. Gaya arsitekturnya seperti kota pegunungan.
Yang kita tinggu adalah menyaksikan keindahan kota Chongqing di malam hari , dengan lampu rumah yang saling bersambung membentuk pemandangan seperti sungai yang sudah terkenal sejak dulu.
Sekarang pemandangan diperindah lagi dengan jembatan layang, gedung pencakar langit, dan jalan-jalan yang lebar.
Kota ini selalu hidup bahkan seperti tak pernah tidur. Namun bernostalgia dengan pemandangan kuno masih ada. Kita masih dapat berfofo dengan rumah panggung di tepi sungai yang sangat  memukau wisatawan seluruh dunia.
Di Hongyadong lantai 11 terdapaf jalan raya di lantai 1 dan 11 dengan jalan berkelok-kelok di lantai tengahnya. Dari bawah ke atas seperti melalui jalan tiga dimensi yang membingungkan.
Jalan ini merupakan Jalan komersil dengan banyak toko makanan, toko yang menjual barang kesenian dan kreatif, serta cindera mata. Juga terdapaf ruang pamer dan galeri seni.