Pada umumnya saat Bulan Ramadan dan puncaknya pada Lebaran, pengeluaran membengkak. Lho padahal kita berpuasa, seharusnya lebih hemat dong. Tetapi yang benar, hampir setiap keluarga merasa bahwa pengeluaran saat bulan Ramadan lebih besar bila dibandingkan bulan-bulan lainya.
Kira-kira apa penyebabnya?
1. Menu berbeda (lebih mewah) dan ada tambahan dana untuk membeli takjil (kolak), teh, atau minuman lain seperti timun suri, blewah, es buah, es kelapa, dll.
2. Saat menjelang Lebaran, belanja busana baru dan perlengkapan lainnya. Apalagi ada godaan promo / diskon Lebaran.
3. Menjelang Lebaran membeli kue kering untuk sajian tamu di rumah.
4. Beaya transportasi untuk mudik, baik dengan pesawat udara, kapal laut, kereta api, bus, maupun kendaraan pribadi.
5. Saat Lebaran masak ketupat, opor, sambal goreng, dan masakan lain.
Nah, setelah mengetahui penyebabnya. Kuncinya adalah buatlah perencanaan, tepatnya financial plan.
Bila kita sudah terbiasa membuat financial plan pada bulan-bulan sebelum Ramadan. Tinggal menyesuaikan saja antara pos pendapatan dengan pos pengeluaran. Karena tanpa finansial plan dikawatirkan kita akan lupa daratan, sehingga besar pasak daripada tiang. Itulah sebabnya pegadaian selalu ramai saat menjelang Lebaran, dan sekarang ada juga pinjol yang mudah memberikan pinjaman dengan syarat hanya memiliki ponsel dan KTP..
Cara membuat penyesuaian finansial plan.