Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pro Kontra Artis Masuk Parlemen

27 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 27 Februari 2024   10:24 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Seingat saya, artis mulai masuk parlemen pada Pemilu era tahun 2000-an. Sebabnya, karena sebelumnya, pemilih sempat dibuat bingung mau pilih siapa, karena rata-rata nama caleg tidak ada yang dikenal.

Khususnya pada caleg DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten / Kota. Hal ini disebabkan sosialusasi oleh para caleg yang kurang masif, mungkin dikarenakan keterbatasan dana. Apalagi caleg dari kota lain yang dipasang oleh parpol pada sebuah provinsi / Kabupaten / kota, makin tidak dikenal. Paling yang kenal hanya teman separtainya saja.

Parpol yang jeli melihat kondisi ini, lalu berinisiatif mendekati kalangan artis. Diiking-imingi gaji lumayan besar untuk yang terpilih masuk parlemen, baik tingkat kabupaten / kota, provinsi apalagi Pusat. Aktivitasnya juga mudah, sekedar absen dan duduk manis, sudah akan menerima honor besar. Kalau ada aktivitas di luar kota, bisa absen beberapa kali, asalkan jangan terlalu sering, sedangkan pada aktivitas dalam kota, bisa setelah absen, diam-diam meninggalkan rapat.

Pada masa reses, artis jarang sekali yang muncul di dapilnya untuk menjumpai pemilihnya.

Meski ini merugikan bagi pemilih, namun menguntungkan bagi parpol karena berhasil mendongkrak jumlah suara, sehingga memperbanyak jumlah kursi yang berhasil diraih.

Bagi artis, tidak perlu kampanye dengan blusukan ke dapilnya, karena namanya sudah dikenal dan fotonya sudah banyak muncul di televisi atau media lainnya  Pada Pemilu 2024, memang agak susah, karena hanya nama saja yang dicantumkan tanpa foto. Pada Pemilu sebelumnya, pemilih yang bingung, hanya memilih foto berdasar wajah tampan / cantik saja sudah pasti itu attis.

Dan terbukti selama beberapa Pemilu, parpol yang mengajak artis masuk parlemen, mendapatkan jumlah kursi yang signifikan.

Yang dimaksufkan pro kontra pada tulisan ini adalah:

Pro

* Parpol yang senang jumlah kutsinya naik.
* Anggota Legislatif lain yang merasa senang, karena melihat wajah tampan / cantik, wangi dan membuat segar suasana rapat.
* Parpol memberikan bimbingan menjadi legislator pada artis yang ficalonkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun