Kue Keranjang adalah makanan berbahan tepung ketan, tepung tapioka, garam, air, dan gula pasir. Rasanya tentu manis, dan teksturnys lengket.
Dikenal sebagai makanan sogokan untuk dewa dapur, agar memberikan laporan penghuni rumah baik-baik saja. Karena teksturnya yang lengket, mirip dengan kue dodol, sehingga ada yang menyebutnya kue dodol Cina. Padahal bahannya beda, karena dodol terbuat dari gula merah, sedangkan kue  keranjang dari gula pasir Â
Meski pembungkusnya plastik kca atau daun pisang, disebut kue keranjang karena loyang tempat adonan berbentuk seperti keranjang.
Disajikan pada saat Imlek hingga Cap Go Meh, lima belas hari setelah Imlek  Memang kebiasaan hidangan saat Imlek adalah yang manis dan lengket, dengan makna agar mengakrabkan hubungan dalam keluarga dan membentuk kehidupan yang manis sepanjang tahun. Pada tradisi sembahyang pada altar, kue keranjang lazim ditata seperti piramid, dengan bagian dasar lebih banyak lalu mengerucut dengan hikmah anak cucu memcapai cita-cita yang tinggi atau menjadi orang sukses.
Kue keranjang ini selain untuk keperluan sajian di altar sembahyang, juga sering dibagikan ke teman atau tetangga. Sifatnya halal, karena terbuat dari bahan-bahan dan dibuat secara halal.
Cara Menyantap Kue Keranjang
Ada tiga macam kebiasaan menyanap kue keranjang yaitu:
1. Langsung diiris bila masih baru dibuat, karena masih lunak  dan boleh langsung dimakan.
2. Bila sudah agak keras, bisa dipotong tipis-tipis, lalu dimasukkan kedalam kocokan telur, lalu digoreng. Karena terkena panas, kue keranjang yang semula keras menjadi lunak, dan siap disantap.
3. Bagi yang pantang makan gorengan, kue keranjang yang sudah agar keras dapat dipotong tipis-tipis, lalu dicampur dengan santan, lalu dibungkus daun pisang dan ditanak. Saat disajikan kue keranjang sudah terasa lembut dan terasa gurih.