Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kue Keranjang Saat Imlek

9 Februari 2024   10:00 Diperbarui: 9 Februari 2024   10:00 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Kue Keranjang (dokpri)


Kue Keranjang adalah makanan berbahan tepung ketan, tepung tapioka, garam, air, dan gula pasir. Rasanya tentu manis, dan teksturnys lengket.

Dikenal sebagai makanan sogokan untuk dewa dapur, agar memberikan laporan penghuni rumah baik-baik saja. Karena teksturnya yang lengket, mirip dengan kue dodol, sehingga ada yang menyebutnya kue dodol Cina. Padahal bahannya beda, karena dodol terbuat dari gula merah, sedangkan kue  keranjang dari gula pasir  

Meski pembungkusnya plastik kca atau daun pisang, disebut kue keranjang karena loyang tempat adonan berbentuk seperti keranjang.

Disajikan pada saat Imlek hingga Cap Go Meh, lima belas hari setelah Imlek  Memang kebiasaan hidangan saat Imlek adalah yang manis dan lengket, dengan makna agar mengakrabkan hubungan dalam keluarga dan membentuk kehidupan yang manis sepanjang tahun. Pada tradisi sembahyang pada altar, kue keranjang lazim ditata seperti piramid, dengan bagian dasar lebih banyak lalu mengerucut dengan hikmah anak cucu memcapai cita-cita yang tinggi atau menjadi orang sukses.

Kue keranjang ini selain untuk keperluan sajian di altar sembahyang, juga sering dibagikan ke teman atau tetangga. Sifatnya halal, karena terbuat dari bahan-bahan dan dibuat secara halal.

Cara Menyantap Kue Keranjang

Ada tiga macam kebiasaan menyanap kue keranjang yaitu:

1. Langsung diiris bila masih baru dibuat, karena masih lunak  dan boleh langsung dimakan.

2. Bila sudah agak keras, bisa dipotong tipis-tipis, lalu dimasukkan kedalam kocokan telur, lalu digoreng. Karena terkena panas, kue keranjang yang semula keras menjadi lunak, dan siap disantap.

3. Bagi yang pantang makan gorengan, kue keranjang yang sudah agar keras dapat dipotong tipis-tipis, lalu dicampur dengan santan, lalu dibungkus daun pisang dan ditanak. Saat disajikan kue keranjang sudah terasa lembut dan terasa gurih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun