Lazimnya sebuah kota akan mendapat kode IATA (International Airport Transportation Association) yang terdiri dari tiga karakter untuk setiap bandara. Aturan ini berlaku internasional, biasanya  menyesuaikan dengan nama singkatan kota atau negara dimana bandara berada. Misal Halim Perdana Kusuma, Jakarta menggunakan kode HLP.
Bandara international pertama untuk Jakarta bernama Kemayoran, tapi menggunakan kode IATA: JKT.
Kode IATA kota-kota besar di Indonesia, misalnya Jakarta, Cengkateng (sekarang): CGK, Surabaya: SUB, Balikpapan: BPN, Semarang : SRG, Atang Sanjaya, Bogor: ATS, Adi Sucipto, Yogyakarta: JOG, Yogyakarta: YIA, Iswahyudi, dan Madiun: IWY.
Memang kebanyakan adalah singkatan kota, bahkan saat nama kota diganti kode IATA akan tetap menempel. Contoh: TGK untuk Bandar Lampung, yang dulunya berupa kota kembar Tanjung Karang-Teluk Betung, Guangzhou yang dulu bernama Canton (CAN), dan St. Petersburg yang dulu bernama Leningrad (LEN).
Bandara Singapura meski bernama Changi, menggunakan kode IATA: SIN. Berbeda halnya dengan Kuala Lumpur, Malaysia yang menggunakan: KUL.
Ada penggunaan kode IATA yang cukup unik untuk beberapa bandara di Indonesia, misalnya TAX untuk Taliabu, Maluku. Lalu SIX untuk bandara Sibolga, dan LLG untuk bandara Lubuk Linggau, Sumatera.
Untuk bandara internasional yang unik, misalnya:
POO -->Pocos De Caldas Airport in Brazil
PEE--> Perm International Airport Russia
LOL--> Derby Field AS