Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

8 Tips Mencegah Penculikan Anak

23 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 23 Desember 2023   18:15 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: merdeka.com)


Anak adalah penerus generasi kita. Anak yang telah dilahirkan, adalah bukti kepercayaan Tuhan terhadap keluarga kita. Selain  nerawat, memvesarkan, dan mendidik, kita juga wajib menjaganya.

Apalagi bila kita orang terkenal, seperti pejabat, orang kaya, artis, atau professor, pasti anak kita akan menjadi incaran para penculik yang ingin meminta tebusan.

Yang sekedar minta tebusan, masih manusiawi, karena setelah uang tebusan diserahkan, anak kita akan kembali dalam kondisi sehat walafiat.

Yang lebih berbahaya adalah golongan penculik yang memperjual belikan organ tubuh. Bisa-bisa anak kita yang diculik, akan diketemukan dalam keadaan tidak beryawa, karena telah dibunuh, untuk diambil dan dijual organ tubuhnya.

Guna mencegah terjadinya penculikan pada anak kita, ikuti 8 tips berikut ini:

1. Selalu tutup dan kuncilah pagar halaman rumah. Jangan biarkan anak pergi bermain di kompleks perumahan tanpa pengawasan orangtua, kakak, atau ART.

2. Bila bepergian ke luar rumah, anak harus kita gandeng, agar kita tidak terpisah di keramaian. Contoh ketamaian, misal pasar, terminal, stasiun, pasar malam, mall, atau destinasi wisata.

3. Saat berada di keramaian, jangan perkenankan orang tak dikenal menyentuh anak kita. Harus dijelaskan kepada anak kita, jangan mau mengikuti orang tak dikenal.

4. Anak dimanapun jangan boleh menerima pemberian apapun dari orang tak dikenal, meski merasa lapar / haus sekali pun.

5. Di ketamaian kita harus lebih waspada, jangan terlalu banyak berinteraksi dengan gawai, sehingga anak tiba-tiba terpisah jauh dari kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun