Sedangkan kekurangan live streaming:
* tidak bisa disunting, misal salah ucap, namun boleh dikoreksi
* tergantung kondisi internet
* alat tiba-tiba tidak berfungsi (lowbat, full memory, ponsel hang).
* lupa yang akan dibicarakan / grogie
* kondisi keamanan (ponsel / gawai dijambret, jatuh ke kolam, dilarang satpam), bila kondisi bising, pengambilan gambar yang kurang cahaya, serta bicara hal-hal yang sensitif.
Tips agar live streaming memperoleh hasil yang memuaskan: periksa alat agar semua berfungsi dengan baik, siapkan materi yang akan dijadikan konten, minta izin sebelumnya, dan selalu berhati-hati. Juga pelajari lokasi, lingkungan, lakukan survei destinasi yang ingin dibuat konten, cari jalan keluar (exit) bila ada bahaya dan harus kabur.
Gunakan format portrait 16:9 untuk IG, dan horizontal 9:16 untuk YouTube.
Salah satu keuntungan live streaming, arah kamera bisa dibolak balik. Misal diawa liengan tampilan pembuat konten, lalu ingin diubah menghilangkan pembuat konten, dan suatu saat pembuat konten ingin muncul lagi.
Yang perlu diperhatikan untuk durasi waktu, YouTube makin panjang makin baik, sedangkan IG maksimum 1,5 menit.
Untuk Reel akan dibahas pada tulisan berikutnya, tunggu ya. Acara pengayaan cara membuat konten video ini berlangsung di kafe jamu kekinian Acaraki, Kawasan Kota Tua, Jakarta. Dimulai dengan paparan, lalu dilanjutkan dengan praktek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H