Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Haruskah Tik Tok Shop Dihentikan?

27 September 2023   13:26 Diperbarui: 27 September 2023   13:44 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Sudah jamak, bila saat kita sudah berada dalam zona nyaman dalam berdagang, tiba-tiba muncul pesaing di dekat kita. Bila di kota, pasti berusaha menjelek-jelekan pesaing, bahkan yang berbau kriminal, sampai tega-teganya memasukkan serangga agar menjadi viral, bahwa di pesaing kurang bersih. Apalagi bila kejadian ini, terjadi di kampung / desa, sampai masalah klenik dibawa-bawa, dengan mudah muncul tuduhan pesaing memakai susuk / pelet, anggota komunitas pesugihan, apalagi bila pesaing dioperasikan oleh janda / gadis cantik, pasti issuenya banyak yang tertarik pada si cantik.

Padahal menurut ilmu pemasaran, dalam berusaha, kita perlu pesaing sebagai mitra tanding. Jadi, dengan munculnya pesaing, kita harus lebih baik segalanya dari pesaing. Kita tidak boleh hanya  duduk diam, goyang kaki saja, melainkan harus berpikir keras agar dapat selalu memiliki nilai tambah (added value) bila dibandingkan dengan pesaing.

Kasus ribut-ribut pedagang tradisional melawan Tik Tok Shop baru saja terjadi. Padahal sebelumnya, banyak contoh dalam ilmu pemasaran tumbangnya sebuah merek. Kasus raja ponsel Nokia yang pasarnya tergerus  Blackberry. Lalu mundurnya Blackberry saat muncul Android.

Dalam bidang transportasi, kita pernah menyaksikan aksi demo abang ojek saat muncul ojek online. Aksi protes perusahaan taksi, saat muncul perusahaan taksi daring. Demikian pula restoran / warung yang merasa tersaingi oleh aplikasi pesan antar seperti Go Food/ Grab Food dan sejnisnya. Serta munculnya yoko serba ada di lingkungan perumahan, yang dapat Mematikan warung-warung bahkan pasar swalayan besar.

Inti persoalannya, pelaku bisnis lama atau pendahulu, kurang waspada munculnya disrupsi. Namun salut untuk pengusaha taksi Blue Bird yang mau bekerja sama dengan GoCar, sehingga masih bisa bertahan, tidak tumbang seperti perusahaan taksi lainnya.

Kembali ke masalah Tok  Tok Shop, yang ulahnya dikeluhkan pedagang tradisional. Benarkah Tok Top Shop akan menggerus loka pasar (market place) dan pedagang tradisional?

Dulu, saat loka pasar bermunculan, e-commerce juga selalu dituding penyebab lesunya aktivitas pasar tradisional. Namun setelah berjalannjya waktu,  keduanya dapat berniaga bersama dengan aman dan damai.Hanya terasa kehebohan, saat menjelang Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional) dan tanggal cantik 9.9, 10.10, 11.11, atau 12.12.

Jujur saja penulis belum pernah belanja melalui Tik Tok Shop. Mungkin penulis bukan target pasar mereka, karena penulis dari generasi baby boomers, bukan dari generasi milineal atau Z.

Meski penulis bukan termasuk gaptek, penulis tahu juga adanya Tik Tok Shop, yang kabarnya sering memberikan diskon khusus pada jam-jam tertentu, menggratiskan ongkos kirim, bahkan presenter nya cantik-cantik karena banyak muncul dari kalangan artis.

Tapi koq penulis tidak tertarik pada ragam bisnis yang baru muncul ini. Memang aturan hukumnya agak melenceng, Tik Tok semula adalah aplikasi untuk joget-joget, koq tiba-tiba bisa dimanfaatkan untuk bisnis. Kalau loka pasar memang aturan hukumnya sudah jelas, untuk perdagangan secara daring, jadi sudah sesuai aturan.

Sebaiknya Pemerintah cq   Kemendag jangan terlalu gegabah melarang Tik Tok Shop, tetapi pelajari terlebih dulu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun