Ketika Kompasianers Bali memberikan tantangan untuk membuat itinerary ke Bali, saya langsung merasa aneh. Saya yang bukan orang Bali saja bisa dengan mudah membuat itineray di Bali. Ya mungkin karena saya sudah beberapa kali ke Bali. Mungkin juga destinasi wisata terlalu banyak dan indah, sehingga bingung untuk memilihnya.
Sebenarnya membuat itinerary ke Bali sulit-sulit gampang, tergantung waktunya berapa lama, lokasi yang mau dikunjungi apa, pantai, gunung, pura atau danau? Sudah pernah atau belum pernah sama sekali ke Bali.
Kalau berdasar pengalaman saya, berwisata ke Bali yang ideal dengan pengambilan cuti kerja adalah 4 hari 3 malam. Meskipun sebenarnya belum mengcover semua, kita bisa pergi ke Bali lagi di kemudian hari.
Pengalaman yang pernah saya lakukan saat pertama kali ke Bali adalah dari bandara langsung menuju kawasan pantai Kuta, karena saya memilih penginapan di Kuta  Jadi sekalian meletakkan bagasi, agar lebih ringan jalan-jalan tanpa membawa beban.
Dalam perjalanan tidak disebutkan makan pagi dimana, diasumsikan mengambil paket menginap termasuk makan pagi di hotel.
Saya memuaskan diri jalan-jalan di jalanan Kuta maupun pantai Kuta, sampai makan malam.
Baru pada hari kedua, dengan mobil sewaan yang dikemudikan sopir orang Bali asli, pergi ke Bedugul. Disini ada Danau Beratan dan Pura Ulun Danu. Makan siang di Bedugul, lalu melanjutkan perjalanan ke Tanah Lot. Salah satu ikon Bali karena disana ada Pura yang seakan-akan mengambang ditengah laut. Menyaksikan sunset disini sangat indah, lalu kita akhiri hari kedua dengan makan malam dengan kuliner khas Bali.
Hari ketiga, saya mengunjungi Desa Penglipuran, sebuah desa wisata dimana dapat menyaksikan arsitektur dan kehidupan desa khas Bali. Lalu ke Kintamani, dimana terdapat Danau Batur dan gunung Batur. Sekaligus makan siang di Kintamani.
Perjalanan dilanjutkan ke Tampak Siring dengan Pura Tirta Empul yang memiliki mata air suci. Sebaiknya memakai celana panjang, karena bila memakai celana pendek harus menyewa sarung untuk mengunjungi Pura ini.
Terakhir mengunjungi pasar Seni Ubud. Yang pernah menjadi lokasi pengambilan film "Eat, Pray and Love". Bila masih ada waktu bisa juga mampir ke museum Antonio Blanco. Makan malam di Ubud.