Dunia kesehatan sempat heboh, saat terjadi friksi antara Menteri Kesehatan dengan sebuah asosiasi profesi di bidang kesehatan. Masalahnya, Kementerian Kesehatan ingin mengakhiri keluhan Presiden agar devisa yang terbuang untuk berobat di luar negeri, dapat dikurangi.
Mengapa warga Indonesia lebih senang berobat ke luar negeri, misal ke Singapore, Penang atau Kuala Lumpur di Malaysia? Bukan karena dokter Indonesia kurang pandai. Issue yang berkembang, alasannya karena beaya berobat di Indonesia sangat mahal. Bahkan ada sindiran usil yang mengatakan "Jangan sakit di Indonesia, bila Anda bukan orang kaya".
Masalah bahasa, tidak menjadi masalah. Karena rumah sakit di luar negeri banyak mempekerjakan nakes ,(tenaga kerja kesehatan) asal Indonesia, baik perawat maupun dokter. Dokter khususnya warga negara Indonesia yang kuliah kedokteran di luar begeri, lebih memilih bekerja di luar negeri karena ijasahnya tidak diakui di Indonesia.
Baiklah, kita tinggalkan carut marut dunia kesehatan di Indonesia, dengan mengalihkan perhatian pada dokter-dokter yang sikapnya bertolak belakang dengan issue dunia kesehatan di Indonesia itu mahal.
Dokter-dokter ini berkiprah di daerahnya masing-masing dengan senyap, namun menjadi terkenal karena diviralkan oleh masyarakat, baik dengan sistem mulut ke mulut (miouth to mouth), media lokal maupun konten di sosial media.
Beberapa dokter yang patut kita teladani, karena tidak mencari kekayaan dari profesinya, seperti:
1. Dr. Lie Dharmawan
Dokter bedah kelahiran Padang, lulusan Jerman ini, berkiprah melalui Yayasan Share mendirikan rumah sakit terapung. Jadi, rumah sakitnya berada di atas kapal, lalu dengan kapal itu ia berkeliling ke wilayah terpencil di Indonesia yang layanan kesehatannya masih kurang, misalnya di Indonesia Timur  Yang dilakukannya sungguh sangat tepat, karena Indonesia adalah negara kepulauan. Luar biasanya, pengobatan dilakukan secara gratis alias probono.
Pernah kapalnya suatu hari terbakar, otomatis semua fasilitas rumah sakit terapungnya ludes terbakar juga. Berkat pemberitaan viral, terkumpullah dana dari masyarakat, yang dapat untuk membeli kapal dan mengisi fasilitas rumah sakit terapungnya. Karena masyarakat menyadari fungsi dari rumah sakit terapung ini bagi warga di daerah terpencil. Sangat membantu dalam menyelmatkan nyawa manusia.
2. Dr. Michael