Pertemuan tingkat tinggi international ASEAN yang telah sukses diselenggarakan di Labuan Bajo pada Mei 2023 yang lalu, membuat penasaran. Meski dengan anggaran / dana yang lumayan besar, bersama teman-teman merancang untuk mengunjungi Labuan Bajo.
Yang membuat anggaran Besar adalah hotel, karena kami ingin menikmati nuansa hotel Ayana yang menjadi salah satu hotel tempat menginap delegasi konferensi. Pilihlah yang ocean view. Lalu kami juga menginap di hotel yang memiliki arsitektur bergaya Santorini, kepulauan Caribbean, Yunani serta menginap satu malam di kapal phinisi.
Dari Jakarta, kami terbang dengan pesawat udara dan nendarat di bandara internasional Komodo, Labuan Bajo.
Karena ini kepergian pertama kami ke Labuan Bajo, maka agar menghemat waktu, kami menggunakan jasa biro perjalanan. Kami memilih yang cukup singkat, 5 hari 4 malam.
Dijemput di bandara, langsung kami diantar ke Gua Rangko. Sedikit trekking dan kami dapat berenang dengan puas di dalam gua. Air di dalam gua berasal dari batuan stalakmit dan stalaktit yang ditampung di dasar gua.Â
Setelah puas berenang, kami diantar ke hotel yang memiliki warna serba putih dan biru serta terletak di tebing.. Kami bagaikan menginjakkan kaki di Yunani, karena arsitektur hotelnya meniru yang ada disana. Karena kami belum pernah ke Yunani, maka kami puaskan mengeksplor suasana hotel, hingga melihat sunset.
Pagi-pagi kami sudah dijemput untuk diantar ke  air terjun Cunca Wulang. Air terjun yang airnya berasal dari tebing, sehingga seperti miniatur Grand Canyon. Untuk makan siang kami sengaja memilih makan siang ala Flores. Yang dilanjutkan dengan menyaksikan rumah adat Melo. Juga mengunjungi rumah tenun untuk menyaksikan kerajinan warga setempat. Lalu kami jalan-jalan diseputar kota Labuan Bajo dan menikmati hidangan laut di pusat kuliner Labuan Bajo.
Setelah menginap 2 malam di hotel dengan arsitektur bergaya Santorini, kami diantar ke dermaga dengan boat untuk memulai "sailing trip". Menginap satu malam di kapal phinisi. Ini pengalaman pertama kami menginap di kapal, untung ombak tidak terlalu besar, hingga goncangan pada kapal tidak membuat pusing.
Kami akan mengunjungi empat pulau. Yang pertama adalah pulau Kelor, dimana kami dapat melakukan trekking, snorkeling atau sekedar bermain ombak di pantai. Kemudian kami diantar ke spot snorkeling terindah di Manjarite.
Lalu kami mengarah ke pulau kedua, pulau Kalong Rinca. Disini kami menyaksikan sunset dengan pemandangan yang spektakuler. Karena bertepatan dengan matahari terbenam, ribuan kelelawar terbang keluar dari sarangnya.