Sekarang eta digital, bahkan hewan kurbanpun ditawarkan lewat online. Jelas harganya pasti lebih bersaing, karena tidak perlu menyewa lahan dekat masjid untuk kandang sementara sapi, domba atau kambing.
Tentunya menarik, bagi orang yang berprinsip ekonomis, tetapi nanti dulu, apakah sudah memenuhi syarat sebagai hewan kurban? Apakah kita tahu kualitas hewan kurban yang akan menjadi kurban bila kita membeli tanpa melihatnya terlebih dulu.
Kurban lazimnya harus sempurna. Bila kita ingat film tentang manusia purba pada era animisme dimana orang masih sering menyajikan kurban kepada gunung berapi, selalu dipilih manusia yang sempurna, Gigi harus utuh, badan sehat, bahkan bila wanita harus masih perawan. Demikian pula secara agama, hewan kurban diwajibkan memenuhi syarat yang sehat dan tidak memiliki cacat, bukan hewan Curian dan sudah cukup umur .
Jadi, meski kini sudah eta digital, sebaiknya membeli hewan kurban secara langsung atau bila ingin membeli secara online, sebaiknya beberapa hari sebelum Idul Adha dan dikirim ke rumah, agar kita dapat memeriksa kondisi hewan kurban yang dibeli. Sehingga bila diketahui kualitas hewan kurban tidak memenuhi syat harus ditolak alias di retur  dan minta ditukar.
Kenapa hewan kurban harus sehat? Karena hewan kurban ini dagingnya akan dibagikan ke masyarakat sekitar, jadi supaya tidak membahayakan atau menimbulkan penyakit bagi yang mengkonsumsinya, maka hewan kurban harus sehat.
Kementerian Kesehatan atau kementerian terkait juga hendaknya meluangkan waktu untuk memeriksa kondisi hewan kurban yang diperdagangkan. Baik secara luring maupun daring.
Selamat Idul Adha bagi yang merayakan,dan selamat berkurban yang memenuhi syarat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H