Memiliki tiang kubah yang memiliki 7 warna dengan kubah utama berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang. Ujung kubah menggambarkan bulan sabit dan bintang yang berarti mengutamakan kemanusiaan. Disain mesjid banyak menyiratkan simbol-simbol yang mudah ditemukan di laman Google.
Meski menggunakan nama dalam bahasa Arab, Istiqlal artinya merdeka atau kemerdekaan. Secara total dapat menampung hingga 200 ribu jemaah.
Pada akhir kunjungan, Ketua Biro Kreativitas dan Inovasi DPD HPI DKI Jaya, Indra Diwangkara sempat menyerahkan plakat, cindera mata dan sumbangan hasil pengimpulan dana darii peserta.
Sebagian peserta menunaikan sholat, sebagian lainnya nenunggu di Katedral Jakarta, cukup dengan menyeberangi jalan saja. Disebut Katedral karena uskup Jakarta yang merangkap sebagai Kardinal berdomisili di gereja ini. Nama benarnya adalah gereja Santa Maria Diangkat ke Surga.
Di halaman gereja terdapat simbol Garuda Pancasila dalam ukuran besar, juga boneka berbusana adat berbagai suku yang ada di Indonesia Pada bagian samping gereja terdapat gua Maria.
Kami mulai mengunjungi Museum Katedral karena jam 16.00 sudah tutup Disini kami diterima Ibu Lili dan pak Gregorius. Pak Gregorius yang memandu kami keliling museum. Di bagian depan terdapat foto pendiri museum yaitu pastor Rudolphus Kurris.
Kemudian museum menggambarkan masuknya agama Katolik di nusantara. Yang disusul ruangan dengan foto-foto Kardinal dari mulai dijabat orang Belanda hingga Kardinal bangsa Indonesia.
Kemudian ada ruangan yang menyimpan buku baptis dan pencatatan nikah secara Katolik. Juga ada ruang theater yang memutar film selama 1 jam yang terpaksa kita lewati.
Pada lantai dua Museum, terdapat replika patung Bunda Maria berbusana Jawa yang aslinya terdapat di dalam gereja. Juga barang-barang pribadi beberapa tokoh Katolik.
Selanjutnya Ibu Lili mengantarkan kami memasuki kedalam gereja dari samping. Dimana terdapat patung Maria dan bayi Yesus dalam busana Jawa, patung Bunda Maria berbusana Jawa, altar, organ pipa kuno, mimbar khotbah, 14 lukisan ubin kisah sengsara buatan seniman Belanda Theo Molkenboer, juga kaca patri dengan motif berbeda namun terkesan harmonis. Terdapat tiga altar, altar utama, altar Santa Maria dan altar Santo Yoseph.