Banyak orang selalu mengeluh, gaji hanya UMP, tapi kebutuhan meningkat terus, sehingga belum tiba akhir bulan, sudah tidak ada lagi uang tersisa di dompet maupun ditangan.
Untuk mengatasi masalah ini, kita harus menerapkan kesadaran keuangan. Dimana kita harus membuat anggaran (budget) berdasar uang pemasukan kita. Contoh bila gaji yang kita terima 100%, kita harus sisihkan untuk dana cadangan 10% dan membayar kewajiban 30%. Ini artinya pengeluaran kita diluar kewajiban adalah 60%.
Yang dimaksud dengan kewajiban adalah membayar cicilan, iuran wajib, uang sekolah dan lain-lain. Dana cadangan, adalah dana yang akan kita gunakan bila sewaktu-waktu kita mengalami musibah seperti kecelakaan atau sakit. Sedangkan pengeluaran dapat terbagi atas makan minum, pakaian, transportasi, wisata dan lain-lain. Misal kita perlu ke salon tiap bulan ini harus dianggarkan untuk beaya perawatan.
Dalam membuat anggaran, kita harus membedakan antara kewajiban, Â kebutuhan dan keinginan. Bila contoh 30% untuk kewajiban masih kurang harus ditambah. Prinsipnya kewajiban nomor satu baru kebutuhan dan terakhir keinginan.
Misal saat membuat anggaran, sisa gaji setelah kewasiban dan kebutuhan, masih kurang, maka beaya untuk keinginan harus dicoret / dihapus. Misal kita ingin nonton bioskop tiap minggu, tetapi ada kebutuhan membeli pakaian seragam anak sekolah, maka keinginan untuk nonton bioskop harus dicoret.
Tiap bulan harus ada saat untuk mengevaluasi anggaran. Dahulukan kebutuhan daripada keinginan. Misal dahulukan kebutuhan bayar wifi untuk keperluan komunikasi daripada keinginan minum kopi di gerai kekinian.
Dengan membuat anggaran belanja bulanan, kita tidak akan tergoda saat melihat diskon di pasar swalayan. Boleh dibeli bila memang merupakan kebutuhan, sebaliknya jangan diambil bila tidak tercantum pada daftar kebutuhan, karena membeli barang diskon bila tidak dibutuhkan akan mubazir.
Hati-hatilah untuk jangan terjebak pada arus konsumerisme. Bila pendapatan dirasa kurang, harus ada dialog terbuka yang positif antara suami isteri guna mendapatkan penghasilan tambahan. Misal menjual makanan secara daring, membuat disain yang intinya tidak berbenturan dengan pekerjaan utama.
Terapkan anggaran dengan ketat, agar kita tidak pernah mengalami defisit keuangan. Membuat anggaran adalah mengatur uang secara bijak dan tidak sama dengan pelit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H