Bila mengingat kata Jogya pasti terbersit kuliner gudeg. Benarkah kuliner di Jogya hanya gudeg? Meski selama 24 jam kita dapat menemukan gudeg diseluruh penjuru Jogya. Ada yang buka subuh, pagi hari, siang hari, bahkan tengah malam, seperti Gudeg Pawon. Menikmati nasi gudeg langsung didapurnya (Pawon bahasa Jawa untuk dapur).
Di Jogya juga ada Sentra gudeg, yaitu gudeg Widjilan. Yang terletak di i sepanjang jalan di dekat Alun-alun Timur  atau yang dikenal sebagai Jeron Benteng. Kita akan menemukan puluhan warung gudeg.
Gudeg juga ada dua versi, yang disebut versi basah dan kering. Namun struktur nasi gudeg tidak lepas dari nasi putih, gudeg (olahan  dari nangka muda), tahu / Tempe, krecek, telur yang mangsir atau suwiran ayam.
Namun bila kita mau berburu kuliner di Jogya, sebenarnya tidak melulu gudeg saja. Masih banyak kuliner lainnya, meski bukan khas Jogya karena dapat ditemukan di tempat lain, umumnya kuliner Jawa.
Beberapa kuliner yang sempat penulis coba adalah:
1. Mie Jawa
Mie Jawa ada tiga versi, godog (rebus) berkuah, nyemek (berkuah sedikit) Dan goreng. Umumnya pada mie ini terdapat telur, suwiran ayam dan irisan Bakso. Yang cukup beken adalah Mie Jawa Kadin, mbah Gito dan Kopi Lumbung Mataram di Kotagede.
2. Sate Klathak
Sate kambing namun menggunakan tusuk sate dari ruji sepeda, bukan dari bambu seperti biasanya. Banyak ditemukan di Sleman dan Bantul.
3. Nasi Pecel
Seperti halnya Solo, Jogya juga memiliki nasi Pecel. Nasi dengan aneka sayuran yang diguyur dengan sambal kacang.