Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tidak Ada Manusia yang Sempurna

18 Februari 2023   05:43 Diperbarui: 18 Februari 2023   05:43 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia masih ingat sebuah kisah bersejarah dalam peristiwa olahraga dunia, yaitu pertandingan Piala Dunia di Spanyol pada tahun 1986. Ketika itu tiga pemain legendaris sepakbola  dunia berfoto bersama untuk berkampanye atau  menjadi duta untuk masalah yang dikampanyekannya.

Ketiga pemain sepakbola  legendaris dunia itu adalah Pele si pencetak 1.000 gol asal Brasilia yang menjadi duta untuk aksi menghormati hak  anak-anak sedunia (World Children Right). Diego Maradona si tangan Tuhan asal Argentina yang menjadi duta anti penggunaan narkoba (Anti Drug). Michel Platini si Le Roi Leasal Prancis yang pernah membawa Prancis menjadi juara Piala Dunia pada 1988 dan Piala Eropa pada 1984 dan menjadi duta anti korupsi (Anti Corruption).

Ketiganya berfoto bersama, namun ketiganya mengalami peristiwa tragis beberapa tahun berselang. Peristiwa ini membuktikan bahwa tidak ada manusia yang  sempurna didunia.

Pele yang menjadi duta kehormatan bagi hak anak-anak, ternyata tidak mengakui Sandra Regina Arantes, putri hasil perselingkuhannya dengan asisten rumah tangganya sendiri. Maradona duta untuk anti narkoba ternyata tertangkap menjadi pecandu narkoba. Platini sebagai duta anti korupsi, juga tertangkap tangan melakukan korupsi pada penentuan tuan rumah Piala Dunia sepakbola 2022.

Jadi ketiga pemain legendaris sepakbola dunia ini ternyata penampilan dalam kehidupan duniawinya berlawanan dengan sesuatu yang dikampanyekannya.

Demikian pula dalam kehidupan berumah tangga, kehidupan bertetangga, kehidupan di tempat kerja maupun kehidupan di lembaga keagamaan sekalipun, janganlah kita mudah tertipu oleh sikap seseorang yang tampaknya sangat baik bahkan cenderung baik sekali  Karena tidak ada seorang manusiapun yang sempurna dan luput dari kesalahan. Bahkan tokoh idols didunia sepakbola duniapun bisa mengalami anti thesis dengan sesuatu yang diwakiliys atau dikampanyekannya.

Kesimpulan, jadilah manusia yang biasa-biasa saja, namun benar-benar berkelakuan dan bertindak baik Tidak berlawanan dengan sesuatu yang dibanggakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun