Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nostalgia Pak Pos

2 Februari 2023   05:00 Diperbarui: 2 Februari 2023   04:58 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Pak Pos (sumber: kumparan.com)

Bagi generasi baby boomers, pengalaman berinteraksi dengan Pak Pos atau petugas pebgantar surat atau 'Mr. Postman' pasti sangat berkesan. Apalagi saat remaja, berdiri didepan rumah menunggu Pak Pos datang nembawakan surat dari pacar yang jauh di mata.

Bagi generasi Z sangat heran ketika melintas di kantor pos (di Jakarta Pusat atau Jakarta Timur) dan melihat patung Pak Pos dengan sepedanya, patung apakah itu? Memang bagi generasi Z, tokoh Pak Pos sudah hampir tidak pernah ditemui lagi, digantikan oleh petugas jasa kurir yang jauh lebih dominan.

Baru-baru ini saya pernah menerima kartu pos dari Italia, saya penasaran ingin ketemu Pak Pos yang mengantarkan, tapi sudah tidak terlihat Memang Pak Pos kini masih ada tetapi sudah sangat langka. Bahkan mungkin sudah tidak menggunakan sepeda lagi, karena harus bersaing dengan jasa kurir yang menggunakan sepeda motor.

Kantor pos yang dikelola PT Pos Indonesia masih eksis. Kini tidak hanya nelayani pengantaran surat saja, tugasnya sudah diperluas seperti jasa kurir, mengantar paket juga melakukan pengiriman uang bekerja sama dengan bank global. Sistem pengirinan  suratpun tidak melulu berbasis perangko, namun sudah berupa pengantaran cepat yang mampu bersaing dengan jasa kurir.

Kembali bicara tentang Pak Pos, dulu tugas Pak Pos sangat peñting. Banyak orang sangat berterina kasih atas jasa Pak Pos. Yang tidak mengenal panas terik maupun hujan setia mengantarkan surat ke tujuan.

Bagi generasi Z yang hampir tidak pernah melihat sosok petugas pos, lihatlah patungnya saja. Patung ini dibuat guna mengucapkan terima kasih atas jerih payah petugas pos. Meski kini nasib puluhan petugas pos sudah terkena Pemutusan Hubungan Kerja karena perubahan zaman, paling tidak kita mengenal tokoh yang pernah  berjasa ini.

Bahkan di tingkat global, fungsi petugas pos sangat dihargai. Terbukti pernah ada lagu yang didedikasikan khusus untuk petugas pos. Dilantunkan oleh kelompok musik ABBA dengan judul "Mr. Postman'".

Memang kini kita dapat berkirim surat dalam hitungan detik, dengan surat elektronik (e-mail) maupun pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp, Line, Telegram atau WeChat. Nengirim surat dengan perangko sudah tak pernah terpikir lagi, bahkan hobi filateli kini makin tergeser.

Sebuah profesi yang patut kita kenang. Pak Pos atau petugas pos yang budiman yang dengan setia mengantarkan surat, entah kabar gembira maupun duka. Salam hormat untuk semua mantan petugas pos maupun yang kini masih aktf.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun