Seperti Klenteng lainnya juga terdapat tempat abu besar di bagian luar yang diperuntukkan bagi Thian (Tuhan), lalu di bagian dalam terdapat tempat abu dengan iukuran lebih kecil untuk Dewa Bumi.
Pada Klenteng Boen Tek Bio juga terdapat lonceng yang konon kabarnya diimpor dari Tiongkok.
Klenteng Boen Tek Bio selalu menjadi pusat ibadah pada perayaan Imlek bagi orang Tionghoa Tangerang, sama halnya dengan Klenteng Petak Sembilan di Jakarta.
Saat menjelang Imlek, Klenteng ini selalu ramai oleh orang yang beribadah maupun para penggemar fotografi yang nengabadikan Indahnya warna warni di Klenteng ini.
Karena saya tidak beribadah, setelah puas melihat-lihat suasana Klenteng, saya lanjutkan dengan berburu kuliner di Pasar Lama.
Bagi yang ingin nemahami sejarah kota Tangerang dan warga Tionghoa Tangerang yang terkenal dengan sebutan Ciben (Cina Benteng) dapat mengunjungi museum Benteng Heritage dan Roemboer (Rumah Boeroeng).
Demikian cerita jalan-jalan santai menjelang Imlek ke Klenteng Boen Tek Bio, bagaimana dengan Anda? Tertarik? Kalau ya, silakan mengikuti panduan saya di awal tulisan ini untuk menuju Klenteng Boen Tek Bio. Yuk, jalan-jalan dengan kerta api.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H