Dalam dunia pemasaran kita mengenal konsep 4P, yakni Produk, Price (harga), Place (tempat), dan Promosi. Dulu banyak tokoh pemasaran yang menambahkan People (sumber daya manusia).
Dengan adanya pandemi, era digital makin berkembang prsat. Akibatnya faktor People sudah bisa digantikan oleh mesin kecerdasan buatan.
UMKM agar dapat terus bertahan, paska pandemi maupun era resesi, harus memperhatikan produk. Kualitas produk harus selalu baik, bermutu dan stabil.
Lalu P yang kedua yakni Price atau harga haruslah diterapkan sangat kompetitif, jangan terlalu mahal, utamakan volume yang lebih besar, otomatis laba atau profit akan bertambah dengan sendirinya.
Dengan era digital, faktor Place atau tempat tidak terlalu menentukan, yang peting infra struktur membaik, otomatis produk dapat dipasok dari manapun, tanpa hrus memperpanjang rantai disribusi, yang akan menambah mahal harga.
Faktor terpenting sekarang adalah Promosi yang tepat. Di era digital ini banyak produsen yang beriklan melalui sosial media,vseperti Facebook dan Instagram. ini sudah benar, namun kita tidak pernah mengetahui apakah iklan tepat pada sasaran.
Apalagi UMKM anggaran  untuk promosi tidak terlalu besar dan tidak memiliki sumber daya manusia yang lengkap, seperti melakukan sutvei, menentukan segmentasi pasar, dan lain-lain.
Bila kita beriklan secara ngawur, berdasar feeling saja, dikawatirkan beaya iklan akan menguap begitu saja secara sia-sia.
Meski kita beriklan pada duopoly Google dan Facebook, kita tetap tidak mengetahui target sasaran yang dituju. Bagaikan meluncurkan panah secara membabi buta.
Pada Kompasianival 2022, kita diperkenalkan dengan Infomo, sebuah sistem pemasaran yang berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence).