Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ramaikan Warung Kelontong Biar pun Sedikit Lebih Mahal

3 Desember 2022   05:00 Diperbarui: 3 Desember 2022   06:53 810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung kelontong (sumber: mojok.co)

Bila kita peduli dengan UMKM atau bahkan usaha kecil, maka ramaikan Warung Kelontong disekitar rumah. Memang warungnya tidak ber AC seperti gerai-gerai waralaba yang bertebaran di dekat rumah.

Salah satu keengganan kita berbelanja di warung Kelontong selain tidak ber AC, sering kita malu bila ketemu tetangga atau teman. Juga yang pasti harga pada warung Kelontong pasti sedikit lebih mahal dibandingkan harga pada toko grosir atau pasar swalayan. Khususnya bagi kita yang sering membandingkan harga pasti merasa kemahalan bila harus membeli pada warung kelontong.

Namun seharusnya kita berpikir luas, jangan hanya satu sisi saja.  Memang dari sisi harga, harga di warung kelontong tidak mungkin bisa melawan harga di toko grosir atau pasar swalayan. Apa sebanmbnya?

Karena pemilik warung Kelontong kebanyakan belanja dari toko grosir dan pasar swalayan juga. Karena pertama, jumlah pembelian mereka masih dalam jumlah kecil, sehingga tidak dianggap oleh produsen atau pabrikan. Kedua, modal kerja mereka kecil serta belum dipercaya untuk mendapatkan kredit langsung dari produsen. Dengan belanja di toko grosir atau pasar swalayan, mereka bisa mendapatkan kredit dengan menggunakan kartu kredit. Ketiga, jumlah pembelian mereka kecil, sehingga rabatnya juga kecil, tidak sebesar toko grosir atau pasar swalayan. Keempat, pada saat belanja mereka hampir selalu membayar tunai atau dengan kartu krefit, tidak bisa membayar secara tempo seperti toko grosir atau pasar swalayan, karena pembelian mereka sangat besar (berskala nasional).Bahkan karena produsen ingin produknya dipasarkan lewat jaringan pasar swalayan, produsen sering bersedia memberi kredit hingga 3 bulan.

Kenapa bila sedikit lebih mahal, kita harus belanja di warung kelontong? Kita harus membantu rakyat kecil, dan bukannya harus memperkaya mereka yang pemodal besar dan sudah kaya.Dengan belanja di Warung Kelontong kita menggerakkan ekonomi rakyat kecil. Bila mereka dapat berkembang, mereka dapat membeayai hidup, menyekolahkan anak, membayar beaya kesehatan bila ada keluarga yang sakit, dan lain-lain. Dengan meramaikan warung Kelontong, secara tidak langsung kita mengurangi pengangguran, karena mereka dapat membeayai hidup dengan berwiraswasta tanpa harus bekerja di pabrik / kantor.

Selain itu, karena warung kelontong memiliki jam buka yang fleksibel Tengah malampun bila ketik masih mau melayani kits.

Jadi sisi sosial yang patut kita junjung agar rela membayar sedikit lebih mahal. Lagi pula bila rakyat kecil dapat hidup layak, tentu keamanan wilayah lebih terjanin. karena rakyat kecil tidak menganggur dan dapat berusaha.

Itulah sebabnya biasakan belanja di Warung Klontong. Hidupkan UMKM. Soko guru perekonomian nasional yang kebal resesi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun