Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Euforia yang Tetap Disiplin

24 November 2022   14:21 Diperbarui: 24 November 2022   14:24 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui bersama, kemarin Rabu 22 November 2022 di stadion Khalifa, Doha, Qatar. Pada kejuaraan Piala Dunia 2022 sepakbola di group E, tim Jepang telah mempermalukan Jerman 2-1, berkat gol yang diciptakan oleh Doan dan Asano. Sementara gol dari Jerman hanya berasal dari tembakan penalti oleh Goendogan..

Kalau pada even Piala Dunia di Jepang kita dibuat kagum dengan aksi penonton Jepang, yang nemunguti sampah disekitar stadion saat pertandingan selesai. Kini saat Piala Dunia diselenggarakan di Qatar, kita menyaksikan aksi warga Jepang saat merayakan kemenangan timnya.

Setelah peluit panjang terdengar, sebagian warga Jepang yang melakukan nonton bareng (nobar) di beberapa tempat di kota-kota besar di Jepang, contohnya di Shibuya, berhamburan merayakan kemenangan tim kesayangannya.

Meski mereka sedang mengalami euforia akibat kemenangan tim Jepang atas tim kelas berat Eropa, mereka merayakannya dengan penuh disiplin.

Yang menarik, mereka menunggu lampu lalu lintas (traffic light) di persimpangan jalan menyala merah, lalu mereka berhamburan menari-nari ditengah jalan.Tradisi ini sudah lama menjadi kebiasaan mereka.

Apakah euforia ini mengganggu kelancaran lalu lintas? Ternyata tidak. Karena dengan penuh rasa disiplin, mereka membunyikan peluit, sebagai tanda bahwa lampu lalu lintas telah berubah warna menjadi hijau, dan dengan rapi mereka berjalan menuju trotoar, menunggu di tepi jalan, sehingga kendaraan dapat berjalan dengan lancar. Dan mereka kembali menari-nari dan melompat-lompat ditengah jalan kembali saat lampu lalu lintas berubah menjadi merah.

Inilah disiplin warga Jepang yang perlu kita tiru. Meskipun mereka sedang dalam suasana euforia, mereka tetap menghormati warga lain. Semoga menginspirasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun