Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Biasakan Selalu Melihat dari Dua Sisi

17 November 2022   05:00 Diperbarui: 17 November 2022   05:02 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: freesoul wordpres.com)


Banyak pertikaian muncul baik di tempat kerja, komunitas maupun kehidupan bertetangga. Bahkan dalam keluarga kecil saja sering terjadi perselisihan.

Hal ini disebabkan karena kita hanya melihat suatu masalah dari pandangan diri kita sendiri. Banyak perselisihan timbul, disebabkan kita tidak mau melihat alasan sisi orang lain.

Misal kita sedang mencari solusi untuk sebuah masalah. Kita yang berpikir berdasarkan pemikiran kita sendiri berpendapat bahwa sebaiknya melangkah ke kiri. Sementara teman kerja kita dengan pemikirannya berpendapat sebaiknya belok ke kanan. 

Pendapat dua orang ini berbeda, karena kita berpikir hanya berdasarkan posisi kita masing-masing  Padahal kalau mau bersikap bijak,  dengan memperhatikan posisi kita masing-masing, ternyata pendapat kita sama. Kita hanya saling berbeda pendapat, karena kita pada posisi berhadapan.

Contoh yang lain, bila kita diminta untuk menyebutkan angka '6'. Orang yang berada diseberang kita mungkin akan melihatnya sebagai angka '9'. Itulah sebabnya pada undian sering angka '6' dan '9' selalu ditandai dengan garis dibawahnya. Dengan adanya garis dibawah, kita dapat melihat dengan lebih jelas, bahwa itu angka '6' atau '9'.

Kedua kasus diatas adalah contoh untuk menggambarkan bahwa dalam menyatukan pendapat, kita harus melihat dari dua sisi. Bahkan di dalam bisnis atau organisasi, kita harus melihat dari banyak sisi. Jangan cepat menyalahkan pendapat pihak lain dan membenarkan pendapat kita sendiri.

Lihatlah segala sesuatunya dari banyak sisi, itulah sebabnya suatu permasalahan harus dibahas dalam sebuah rapat. Dan peserta rapat harus berpikir bijak dengan selalu mempertinbangkan banyak sisi.

Setelah kita mendapatkan banyak pendapat, putuskan memilih solusi yang bermanfaat bagi banyak pihak. Memang tidak semua keputusan dapat selalu memuaskan semua pihak. Namun harus diutamakan solusi harus bermanfaat bagi banyak pihak secara unum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun