Salah satu masjid yang menjadi agenda wisata religi adalah Masjid Agung Banten.
Masjid ini kini lebih indah dengan penambahan paying peneduh yang mencontoh dari masjid Nabawi dari Medinah.
Masjid ini pertama kali dibangun pada masa Sultan Maulana Hasanudin berkuasa pada abad 16. Lalu dilanjutkan oleh putranya, Sultan Maulana Yusuf yang memberikan warna Jawa. Pembangunan disempurnakan lagi oleh Sultan Maulana Muhammad.
Pembangunan Arsitektur masjid ini cukup unik, karena bergaya Jawa, Arab, Eropa dan Tionghoa. Bangunan masjid ditopang oleh 24 tiang dengan atap limas. Pada bagian kanan masjid terdapat kompleks pemakaman Sultan Banten.
Gaya Tionghoa terdapat pada menaranya yang berbentuk mercu suar dengan piuncaknya berbentuk pagoda.
Lalu Lucaasz Cardeel seorang Belanda yang menjadi mualaf merancang paviliun di kompleks masjid dengan arsitektur Eropa
Masjid ini tiap hari selalu ramai dikunjungi wisatawan. Baik yang sekedar salat berjamaah di masjid, maupun yang berziarah ke makam para Sultan Banten.Bila ingin berkunjung, sebaiknya mengenakan busana yang sopan dan melepas alas kaki, bila memasuki area dalam masjid.
Bila Anda sedang berkunjung ke Masjid Agung Banten, bila ada waktu, boleh sekalian mengunjungi Museum Banten untuk dapat lebih memahami sejarah kesultanan Banten. Didekatnya juga terdapat bekas Keraton Surosowan yang hancur akibat bom oleh perintah Mayor Jenderal Daendels.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H