Purwakarta, Cianjur dan Bandung. Merupakan waduk buatan terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang membendung sungai Citarum.Â
Waduk Jatiluhur adalah waduk yang cukup luas terbentang seluas 8300 hektar dengan kedalaman 107 meter. Secara geografis terletak di tiga Kabupaten, yakni KabupatenWaduk Jatiluhur selain sebagai kawasan wisata air, juga merupakan PLTA yang mensupplai listrik untuk Jawa dan Bali dan sumber pengairan di Jawa Barat.Â
Nama resminya adalah waduk Juanda, demikian menurut Bapak Agus dari pengelola otorita Jatiluhur, yang memberikan penjelasan mengenai waduk Jatiluhur dengan didampingi Bapak Faried dari Dispar Purwakarta.
Kawasan Jatiluhur sudah dikembangkan untuk penginapan, khususnya bagi mereka yang senang olahraga memanjat, dengan adanya hotel gantung. Juga terdapat inovasi membuat villa terapung diatas waduk.
Waduk Jatiluhur juga merupakan lokasi untuk pusat pelatihan nasional dayung, serta digunakan untuk even olahraga nasional dan internasional untuk olahraga dayung.
Selain dayung, olahraga air yang sedang tren adalah main pedal. Harga sewa di Jatiluhur jauh lebih murah daripada sewa di Ancol. Harga sewa pedal di Ancol sekitar 350 ribu Rupiah sedangkan di Jatiluhur hanya 150 ribu Rupiah.
Selain itu kita juga dapat memancing, wisata perahu dan hiking pada perbukitan di sekitar Jatiluhur.
Pemasangan keramba untuk penangkapan ikan ternyata menyebabkan pendangkalan bagi kedalaman waduk. Ikan nila adalah salah satu ikan yang dihasilkan dari waduk Jatiluhur, yang sudah diproduksi menjadi abon oleh Pamini, sebuah UMKM Purwakarta yang sudah mengekspor produknya.
Kawasan Jatiluhur juga sangat Instagramable, kita dapat berfoto di panggung, dermaga perahu, melihat sunset, serta saat berolahraga air.
Satu hal yang harus diperbaiki pada kawasan waduk Jatiluhur adalah ditambahnya penerangan jalan. Bila ingin menjadi kawasan wisata yang memiliki reputasi nasional, penerangan harus ditambah.
Kawasan Jatiluhur terus dikembangkan, meski Kabupaten Purwakarta tidak memiliki laut, adanya waduk Jatiluhur, warga Purwakarta dan sekitarnya dapat berwisata air, hanya tidak dapat berselancar karena di waduk tidak ada onbak.