Mungkin bagi daerah-daerah yang polusinya tinggi, justru menjadi hikmah karena udara menjadi bersih karena jumlah kendaraan yang beredar berkurang.
Mungkinkah beralih kepada kendaraan umum?
Dengan kenaikan BBM otomatis harga atau ongkos naik kendaraan umum yang berbasis BBM akan terimbas naik, sperti TJ, bis, mikrolet dan ojek, bahkan kereta api pasti ikutan naik karena kenaikan BBM pasti diikuti kenaikan tarif listrik.
Pilihannya naik kendaraan umum atau pribadi?
Naik kendaraan umum memang murah, namun tidak selalu nyaman. Karena letak rumah kita atau tempat kita sering beraktivitas belum tentu dekat dengan halte bis atau stasiun kereta api, sehingga harus didukung oleh ojek.
 Bila tiap hari harus menggunakan ojek dari rumah ke stasiun / halte, kemudian dari stasiun / halte ke rumah, pasti pengeluaran akan neningkat. Mana lebih efisien menggunakan kendaraan umum atau pribadi?
Kondisi tiap keluarga atau orang berbeda. Semua harus cermat berhitung. Bagi yang merasa naik kendaraan umum lebih efisien, simpanlah sepeda motor di rumah. Bagi yang merasa naik sepeda motor lebih hemat, keluarkan sepeda motor dari rumah.
Sedangkan bagi pemilik mobil juga demikian. Pilihlah mana yang lebih efisien. Karena bagaimanapun kita tidak mungkin tidak bepergian.
Solusinya, pertimbangkan dengan bijak pergi untuk keperluan peting saja, jangan pergi untuk sekedar iseng saja. Pergi hanya bila perlu saja.
Kenaikan BBM ini memang keputusan yang berat. Semoga tidak diperkeruh oleh protes dan demo berjilid dari masyarakat atau golongan anti Pemerintah.
Yang perlu dijaga oleh Pemerintah adalah imbas kenaikan harga-harga lain harus terkendali. Jangan sampai dimanfaatkan oleh kaum spekulan untuk menangguk keuntungan dalam kesempatan baiknya harga BBM ini.