Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Mengenal Lumpia Semarang

27 Agustus 2022   05:00 Diperbarui: 27 Agustus 2022   05:09 1522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lumpia (sumber: Shopee,comid)


Setelah mencicipi sego ayam, kuliner wajib yang harus Anda cicipi di Semarang adalah lumpia. Lumpia bukan tergolong kuliner berat, tetapi termasuk kudapan. Ada yang menyebut lumpia, ada yang bilang lunpia, keduanya sama saja.

Disebut spring roll dalam bahasa Inggris karena bentuknya seperti kue yang digulung. Dalam bahasa Tionghoa 'lun' artinya lunak. Memang kudapan ini tampilannya lunak.

Lunpia berupa gulungan rebung bercampur udang dan telur yang dibungkus dengan kulit lunpia. Rebung adalah tunas atau akar bambu yang banyak dikonsumsi penduduk Asia sebagai sayur. Kabarnya merupakan makanan yang dipengaruhi budaya Tiongkok. Jadi merupakan akulturasi Tionghoa dan Indonesia  Tetapi jangan kawatir termasuk makanan halal.

Lunpia disajikan bersama saus coklat kental, disantap bersama daun bawang, acar dan cabe rawit Tapi dimakan langsung juga boleh.

Lunpia disajikan dua versi, versi basah yang hanya digulung saja, warnanya putih, versi goreng yang harus digoreng dulu, warnya coklat. Makanan ini cepat basi, jadi bila Anda ingin membawa untuk oleh-oleh sebaiknya beli yang versi goreng agar lebih tahan lama. Dibawa dengan pesawat, kereta api atau mobil cukup tahan selama 12 jam.

Lunpia di Semarang yang terkenal cukup banyak. Masing- masing memiliki penggemarnya sendiri. Ada lunpia Gg Lombok, lunpia Mataram (dekat toko roti Sanitas), lunpia ci Lien dan lain-lain.

Harga per pcs sekitar 10-20 ribu Rupiah.

Ayo silakan mencoba lunpia asli Semarang yang menggunakan rebung asli. Bila Anda membelinya di Jakarta ada yang menggunakan potongan bengkoang. Rasanya pasti beda. Rasa lunpia dari rebung terasa manis dan gurih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun