Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Koteka Trip (2 dari 6): Upaya Mengenalkan Jamu pada Generasi Muda

16 Agustus 2022   23:54 Diperbarui: 17 Agustus 2022   20:36 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Apakah yang kita bayangkan bila mendengar kata jamu? Kebanyakan orang mengatakan pahit, sehingga jamu banyak dihindari. Apalagi bila mendengar jamu sambiloto, pasti terbayang rasa pahitnya. Paling orang hanya suka beras kencur, yang memiliki rasa agak manis

Terinspirasi untuk mengenalkan Jamu kepada generasi muda, pendiri Acaraki menyasar pasar anak muda. Maka, ide kreatif bergulir. Pembuatan jamu tidak hanya ditumbuk dan direbus, seperti yang dijual oleh penjual jamu gendong, melainkan diracik seperti menyiapkan segelas kopi. 

Melalui proses blending dengan mesin blend, ditekan (press) seperti membuat espresso, lalu dicampur dengan air panas, soda bahkan susu kental manis. Proses pembuatannya juga menggunakan pengaduk elektronik, sehingga mirip cara seorang barista menyiapkan secangkir kopi. Tapi namanya adalah Acaraki  penyeduh atau peracik jamu di jaman Majapahit kuno. Hebatnya lagi ampas dari proses pembuatan jamu ini masih dapat diolah menjadi sabun.

Banyak generasi millineal yang beranggapan jamu sebagai minuman kuno, namun Acaraki mengemasnya dengan suasana kekinian. Bahkan sekarang sudah memiliki dua gerai di kawasan Kota Tua dan Kemang. Tetapi kabarnya yang di Kemang akan pindah ke Pluit.

Saat Koteka Trip, peserta menyaksikan Acaraki meracik jamu secara kekinian, yang disebut "Golden Sparkling" yang terbuat dari bahan kunyit dan "Saranti", yang terbuat dari beras, kencur dan susu kental manis. Peserta langsung mencicipi dan semuanya suka.

Bahkan Acaraki telah mengemas Golden Sparkling dalam kemasan kaleng, seperti paket 3 kaleng Golden Sparkling yang dijadikan door prize.

Harga jamu di Acaraki berkisar 25-35 ribu Rupiah per gelas. Namanyapun sudah dibuat kekinian, seperti Jkt 1681 yang terinspirasi jamu kegearan Presiden RI Joko Widodo yang terdiri dari jahe, kunyit dan temulawak. Angka 1681 adalah nomor induk Joko Widodo ketika kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Nama-nama jamu yang lain adalah Golden Yoghurt, Dutch Jamu, Berkesan, Vanilla Twilight, Jaman Batu, Regalize, Bareskrim dan The Challenger.

Setelah peserta Koteka Trip mencicipi jamu kekinian yang tidak terasa pahit. Brrsediakah rnencoba mencicipi jamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun