Kado atau pemberian atau hadiah dari murid atau orang tua murid sebenarnya sah-sah saja. Asal tujuannya sebagai kenang-kenangan atau ucapan terima kasih. Bila tujuan dari pemberian menyimpang, hal ini termasuk penyuapan yang tidak etis dan menurunkan citra guru.
Kado dengan tujuan positif diberikan pada saat yang tepat, yaitu setelah pengumuman hasil ujian atau pembagian rapor hasil belajar siswa. Jadi tujuannya murni sebagai ucapan terima kasih.
Kado yang diberikan sebelum keluarnya hasil ujian atau rapor bisa jadi akan mempengaruhi kinerja dan mental guru. Bisa saja, gara-gara kado yang diberikan, pemberian nilai jadi ambigu. Misal bila peraturan, nilai diatas koma 5 harus dibulatkan ke atas dan nilai dibawah koma 5 harus dibulatkan ke bawah. Angka 7,4 menjadi 7 dan 7,8 menjadi 8.
Pemberian kado pada saat penilaian dapat mengganggu kredibilitas seorang guru, bisa saja seorang guru pura-pura lalai dan membulatkan angka 7,4 menjadi 8. Penyebabnya tentu karena murid memberikan kado yang membuat guru bersikap lebih murah hati dan melupakan prosedure. Dalam hal ini sikap pemberian kado ini bisa ditengarai bersifat penyuapan atau untuk mempengaruhi pemberian nilai.
Bila kado diberikan setelah penilaian dilakukan tentu berbeda tujuannya. Karena dengan diberikannya kado, nilai sudah keluar dan tidak mungkin berubah.
Meski saat ini, banyak guru berstatus tidak tetap atau honorer hingga penghasilan dinilai pas-pasan, orang tua murid dan murid dari golongan berada janganlah menyikapi dengan godaan. Karena hal ini akan menurunkan citra guru. Apalagi mengubah penilaian hingga merubah status tinggal di kelas menjadi naik kelas.
Kado yang diberikan kepada guru juga hendaknya yang sederhana dan tidak terlalu mewah, karena tujuannya hanya sebagai ungkapan rasa terima kasih. Makanan, kue atau bunga cukup pantas, dan  janganlah barang-barang mahal seperti sepeda motor, sepeda atau alat elektronik.
Ungkapkan rasa hormat dan terima kasih dengan tulus, tanpa tujuan terselubung yang dapat merendahkan citra guru secara umum.
Terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI