Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perlunya Mengawasi Jenis Mainan Anak

11 Mei 2022   07:23 Diperbarui: 11 Mei 2022   07:28 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mainan Anak (Sumber: Shutterstock.com)


Saat Lebaran tiba, banyak anak-anak yang mendapatkan uang hadiah Lebaran setelah mengucapkan selamat Idul Fitri dan minta maaf. Bisa dari orang tua, kakek nenek, paman bibi atau tetangga, istilahnya uang THR atau uang hasil 'nanggok'. 

Setelah dikumpulkan, kadang memiliki nilai yang cukup besar, dan anak-anak biasanya akan menggunakan uang itu untuk membeli mainan yang sudah didamkannya atau membeli makanan / jajanan yang diinginkannya.

Meski mereka memiliki uang sendiri, namun sebaiknya orang tua tetap memberikan pengarahan. Karena saat ini sedang musim pandemi, sebaiknya membeli makanan / jajanan yang bersih dan menyehatkan. 

Demikian pula dengan mainan, tanyakan jenis mainan yang mereka inginkan. Beri petunjuk faedah dari mainan yang diinginkannya itu.

Bila anak memilih mainan yang cukup berbahaya, misal skuter, sepeda atau sepatu roda yang harus dilakukan di luar rumah, harus diberikan petunjuk agar berhati-hati bila bermain di jalan raya. Bila ingin membeli mainan elektronik yang dapat membuat kecanduan (addicted), jangan dilarang, tetapi arahkan waktu bermainnya, agar tidak mengganggu saat harus mengerjakan PR (pekerjaan rumah) dan belajar. 

Dukunglah bila mereka ingin membeli buku, sebaiknya yang bersifat meningkatkan literasi dan pengetahuan. Jangan buku cerita picisan atau komik yang kurang berfaedah. Buku biografi atau wayang jelas lebih bermanfaat. Bila ingin membeli novel atau teenlith, harap arahkan yang kisahnya sesuai dengan usianya.

Berikan pengertian dengan sabar, tanpa marah-marah bahwa meski mereka membeli dengan menggunakan uang sendiri, namun harus membeli mainan yang bermanfaat dan tidak akan mengganggu jadwal belajar.

Seorang anak biasanya hanya meniru yang dimiliki temannya, jadi orang tua wajib mengarahkan agar mainan yang dibelinya tepat guna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun