Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Problem Sikap: Orang Bebal Selalu Merasa Benar

9 Februari 2022   06:30 Diperbarui: 9 Februari 2022   06:31 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bebal (sumber: gjsa.org)


Pernahkan kita memiliki karyawan yang bebal? Bebal tidak sama dengan bodoh. Bebal adalah sikap tidak pernah merasa bersalah atau selalu merasa benar, meski melakukan kesalahan.

Dalam kehidupan di tempat kerja, orang ini selalu tidak pernah mau mengikuti SOP (Sistem Operasi Procedure) yang telah ditetapkan. Meski Sudah mendapatkan pelatihan dengan baik, orang ini selalu bertindak sesukanya sendiri.

Orang yang berbuat  sesukanya sendiri juga sering kali bersikap sama pada kehidupan sehari-hari. Dilarang main perempuan, karena sudah memiliki isteri, tetapi secara sembunyi atau terang-terangan orang ini tetap main dengan perempuan lain. Dilarang minum minuman beralkohol, tetap mabuk-mabukan. Dilarang main judi, tetap saja orang ini main judi. Kalau kalah dengan mudahnya berhutang, tanpa menyadari kesalahannya. Orang yang mengandalkan hutang, padahal hutang harus dibayar, akibatnya orang ini terbelit kemiskinan, karena orang ini malas bekerja. Hanya mengandalkan belas kasihan anggota keluarganya. Bila diberi uang, pasti habis untuk foya-foya atau membayar hutang.

Diberi nasehat juga tidak pernah didengar, karena orang ini merasa dirinya benar, merasa tidak bersalah. Orang bebal ini sulit berubah, mereka bertindak dan bersikap semaunya sendiri. Dari muda hingga tua, orang bebal akan bersikap semaunya sendiri. Tidak pernah mau mendengar nasehat orang, karena selalu merasa dirinya benar.

Jadi, bila kita mendetekai karyawan dibawah kita tergolong bebal, sebaiknya diminta untuk mengundurkan diri saja, dan minta kepada bagian HRD untuk mencari gantinya. Percuma kita berbaik hati menasehati orang bebal ini, karena tidak akan didengar. Dan orang bebal ini tidak dapat bekerja sesuai aturan.

Berhati-hatilah bila kita memiliki karyawan yang bebal. Secara penampilan orang ini tampaknya pandai, tetapi sebenarnya kosong karena hanya berbuat semaunya sendiri. Tidak dapat diarahkan dan dibimbing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun