Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mojokerto, Kota Tekercil di Indonesia

22 Januari 2022   20:14 Diperbarui: 23 Januari 2022   10:58 1419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ikon Mojokerto (sumber: goodnewsfromindonesia.com)

Kemudian yang termasuk baru adalah patung Budha Tidur atau "Sleeping Budha"  terbesar ke tiga di Asia.

Setelah lelah berwisata, jangan lupa mencicipi kuliner khas Mojokerto seperti sambal wader, sate Bangil, gulai menthog dan botok tempe. Makanan yang terkenal sebagai oleh-oleh adalah onde-onde dengan isian kacang hijau atau variasi baru seperti keju, strawberry dan coklat. Meski tampaknya sama dengan onde-onde ditrmpat lain, tapi cobzlah kelezatan onde-onde Mojokerto.

Untuk mengeksplorasi Mojokerto secara tuntas, diperlukan waktu 3-4 hari, karena banyaknya candi-candi Majapahit disekitar Trowulan, Anda dapat menginap di homestay. Untuk transportasi, meski sudah tersedia taksi daring namun disarankan untuk menyewa sepeda motor agar puas blusukan di kota Mojokerto.

Pada akhir acara diputar video tentang kota Mojokerto, yang memperlihatkan alun-alun kota Mojokerto dengan gerbang Bajang Ratu dan masjid Al Fallah serta gereja GPIB tertua. Meski mayoritas penduduk Mojokerto adalah muslim, namun memiliki toleransi sangat tinggi dan hidup damai berdampingan dengan penganut nasrani, Budha dan Hindu. Lalu vlog karya Prasta, dan video tentang Trowulan.

Jangan lupa menyaksikan kesenian khas Mojokerto yaitu Ludruk, yang semua pemsinnya wanita.

Tertarik dengan Mojokerto ? Setelah pandemi usai, silakan berwisata kesana. Saksikan keindahan tanah air dan sejarahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun