Pada masa pandemi, sejak Maret 2020 Indonesia sempat terpuruk ke jurang resesi. Perekonomian tidak mengalami pertumbuhan selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini disebabkan Pemerintah harus menerapkan PPKM guna mencegah penularan virus. Perusahaan kelas menengah atas juga terpuruk, apalagi UMKM yang modalnya terbatas. Padahal UMKM saat krisis moneter tahun 1998 yang masih kokoh. Pemerintah lalu berupaya membangkitkan UMKM dan memperlonggar aturan PPKM sehingga Indonesia masuk ke tahap Kebiasaan Baru (New Normal).
Salah satu bisnis UMKM yang cukup terpukul saat pandemi adalah penjual illabulo, makanan kudapan khas Gorontalo berupa jerohan atau telur ayam yang dilapisi tepung sagu lalu dibungkus daun pisang untuk dibakar dengan batok kelapa. Bila Anda sedang berkunjung ke Gorontalo dan melihat asap yang membumbung tinggi disinilah tempat penjual illabulo. Semula illabulo adalah santapan raja-raja, kini sudah boleh dicicipi oleh rakyat biasa.
Di bandara Gorontalo, Anda tidak mendapatkan kudapan ini, jadi bila Anda ingin membawanya sebagai oleh-oleh harus membeli di tempat pembuatnya. Untunglah, sekarang usaha jasa pengiriman sudah bersedia menerima paket berisi makanan. Jadi illabulo dapat dipesan dari Jakarta lalu dipaketkan dari Gorontalo ke Jakarta.
Salah satu jasa pengiriman paket yang terlama adalah JNE (Jalur Nugraha Ekakurir) yang telah berusia 31 tahun. Untuk paket berisi makanan disarankan menggunakan jenis YES (Yakin Esok Sampai) yang dapat mengirim paket dalam waktu satu hari dengan biaya sekitar Rp. 67.000,- per kg. (Gorontalo - Jakarta). Untuk kota lain mungkin besarnya biaya berbeda.
Saat pandemi, usaha UMKM ikut terpuruk karena sektor pariwisata juga terpuruk. Jarang ada wisatawan yang membeli oleh-oleh.
Untunglah usaha jasa pengangkutan JNE tetap berkiprah, jadi UMKM masih bisa melayani pemesanan dari orang Jakarta yang kangen dengan kudapan illabulo.
Pemesan memesan kuliner kegemarannya, lalu UMKM membuat dan mengirimkannya melalui usaha jasa pengiriman paket JNE. Dan illabulo dapat diterima di Jakarta masih enak seperti ketika dikirimkan dari Gorontalo.
Tidak melulu UMKM di bidang usaha makanan saja, tetapi usaha perdagangan, kosmetik, teknologi dan fesyen yang dipasarkan melalui marketplace atau di pasarkan secara daring, pengirimannya dapat dibantu oleh JNE untuk pengriman ke seluruh nusantara.
Jadi, dalam hal ini JNE sangat membantu menghubungkan antara penjual dengan konsumen.
Berita Negatif
Kepopuleran JNE ternyata membuat pesaingnya meradang. Makin tinggi prestasi seseorang, tentu makin kencang angin meniupnya. Sedikit berita negatif tentang JNE selalu menjadi viral bahkan yang ekstrem hingga muncul meme #boikotjne. Untung JNE segera memberikan klarifikasi positif sehingga upaya JNE memberi layanan kepada UMKM dapat terus berlanjut. Demi menjaga nama baik JNE, hendaknya perusahaan sebesar dan setua JNE sudah seharusnya memahami sikap pelanggannya, dengan selalu memilih penceramah yang bersih dari radikalisme, meski populer.
JNE harus terus melayani Indonesia, khususnya UMKM karena dengan majunya UMKM, maka perekonomian Indonesia akan bergerak, dan menghindarkan Indonesia dari bencana resesi. Dan otomatis JNE akan maju seiring dengan kemajuan Indonesia. Dengan majunya e-commerce yang banyak memanfaatkan teknologi digital, JNE hendaknya dapat mengimbangi layanannya. Saat pandemi bisnis dengan digital maju demikian pesatnya, karena orang-orang segan ke mall dan belanja melalui marketplace. Disinilah JNE dengan pengalamannya bertahun-tahun mampu menghubungkan penjual dengan konsumen secara cepat dan effisien sehingga semua merasa puas. Pengalaman JNE merupakan aset tak ternilai yang mampu bekerja baik pada kondisi normal maupun pada kondisi beban puncak.
Perbaikan pada kualitas sumber daya manusia yang bekerja di garis depan sebagai kurir harus terus ditingkatkan, agar memperlakukan paket secara hati-hati. Dan menyampaikan paket tepat waktu.
Selamat ulang tahun ke 31 JNE. Selamat melayani UMKM Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H