3. Bertemu secara virtual dengan orang yang terhubung dengan Metaverse.
4. Bermain secara virtual dengan teman-teman anda, seolah teman anda masuk dalam permainan itu. Perusahaan yang mendukung Metaverse salah satunya pengembang Pokemon Go.
5. Anda nanti akan bermain finansial secara virtual  seperti krypto, dengan konsep Non-Fungible Tokens (NFT).
7. Anda juga akan memilih diri anda dengan avatar yang anda pilih. Secara virtual, anda dapat belanja untuk outfit dan aksesoris digital yang dipakai oleh avatar anda.
Kabarnya juga dapat seperti pergi ke konser virtual, melihat pameran seni maupun melakukan perjalanan.
Yang menjadi tanda tanya, apakah semua perusahaan akan mau membeli headset VR seharga USD 300 untuk mengaplikasikan Metaverse. Mungkin bagi pengguna pribadi untuk keperluan finansial dan permainan, orang akan mau membelinya. Atau perusahaan akan memaksa seluruh managernya unttuk memiliki headset VR seperti halnya ketika pager atau gawai Blackberry sedang trend. agar rapat virtual dapat berlangsung di kantor virtual yang diciptakan Metaverse.
Sekarang yang harus ditemukan adalah platform daring yang serasi pasang dengan Metaverse dari perusahaan berbeda. Kalau anda ingat apikasi rapat virtual tak satupun yang memiliki fungsi serasi pasang dengan lainnya.
Merek yang sudah menyanggupi untuk menjual aksesori digital adalah Gucci untuk pakaian, Â Coca Cola untuk minuman dan Clinique untuk skincare.
Melihat fungsinya seperti ini, apakah dunia bisnis akan memfaatkannya, atau hanya laku untuk kalangan pecinta permainan dan penggunaan finansial saja. Yang jelas, saat semua saham terpuruk, saham perusahaan yang akan mengeluarkan Metaverse justru meroket.
Apakah munculnya Metaverse skan merubah tatanan sosial dunia? Bersiaplah, karena sebentar lagi teknologi ini akan terwujud dan dipasarkan. Perlukah kantor virtual bagi perusahaan anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H