Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mandalika Magnet Baru untuk Mendongkrak Kawasan Lain

7 Desember 2021   06:42 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:36 3539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Gunung Runjani (dok: Muslifa Koteka)

Jalannya Konferensi

Sesi I hadir dengan tema "Menggali Kesiapan Wisata Olahraga Mandalika", Presentasi dipandu oleh Shahnaz Soehartono. Dengan pembicara Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves Odo RM Manuhutu namun berhalangan hadir. 

Presentasi pertama oleh Country Manager VITO Perancis & Founder House of Indonesia di Paris, Ekawati Moncarre yang berkisah tentang Perancis telah berpengalaman menyelenggarakan event olahraga seperti World Cup & Euro Cup. Orang Perancis suka tempat yang sepi dan senang berpindah lokasi wisata, suka kuliner lokal dan produk lokal. Sebagai pendiri Rumah Indonesia di Paris, Eka sering menunjukkan produk UMKM ke kancah global.

Narasumber berikutnya adalah Akademisi Universitas Mataram, Dr Firmansyah, yang mengamati wisata di Lombok sangat beragam dari Kepulauan Gili, Rinjani hingga Senggigi. Dengan munculnya Mandalika diperlukan disain institusi. Institusi untuk menentukan aturan bagi semua lokasi wisata, dan menghubungkan satu sama lain dengan Mandalika.

Kemudian ditampilkan budayawan Sasak Lombok, Lalu Patria, yang mengenakan busana dodotan khas Sasak, menyampaikan agar budaya Lombok harus dipertahankan agar tidak tergerus oleh budaya global akibat masuknya wisman.

Kawasan Gunung Runjani (dok: Muslifa Koteka)
Kawasan Gunung Runjani (dok: Muslifa Koteka)

Presentasi wartawan senior Harian Kompas, Adi Prinantyo, menutup sesi pertama yang menyampaikan SWOT dari gelaran WSBK. Salah satu kekuatan adalah track dekat pantai yang dipuji peserta global dan track terbagus saat hujan karena memiliki daya cengkeram terbaik, dan Indonesia adalah konsumen tertinggi sepeda motor. 

Ancaman disebutkan diselenggarakannya MotoGP di Thailand dan Malaysia, Mandalika harus bersiap agar tidak kalah bersaing. Peluang yang dilihatnya adalah penyelenggaraan marathon internasional serupa Borobudur Run.

Setelah jeda ishoma, ada penampilan tari "Genjang Party". Saat semua peserta sudah masuk baru moderator dundang ke atas panggung.

Sesi II dengan tema "Kunci Pengembangan Wisata Olahraga dan Ekonomi Kreatif Kawasan Mandalika".

Pembicara pertama adalah founder Javara, Helianti Hilman, yang membahas "Pengembangan potensi kuliner lokal sebagai kunci pengembangan pariwisata dan pemberdayaan masyarakat lokal".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun