Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak PJJ Selama Masa Pandemi

24 Oktober 2021   15:05 Diperbarui: 27 Oktober 2021   14:29 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disleksia (sumber: speadiatricneurologist.com)

Tentang nara sumber

Bulan Ayu di masa kecilnya ternyata seorang dyslexic.  Itulah sebabnya setelah dapat menghadapi dan memahami dan menyelesaikan masalah disleksianya, Bulan Ayu mendedikasikan dirinya untuk mengatasi anak-anak yang mengalsmi disleksia. Kebanyakan dyslexic yang tidak mendapatkan terapi juga tidak bermasalah,  tetapi yang tidak mendapatkan terapi yang baik dikawatirkan akan mengalami kegagalan pendidikan dan mengalami masalah psikologi dan emotional.

Disleksia berpeluang diturunkan meski tidak menular, terbukti anak Bunga Ayu menderita varian disleksia yaitu dyscalculia, yang sulit berhitung dan mengenal angka.

Suami Bulan Ayu asal Malaysia adalah pakar disleksia yang telah menciptakan alat untuk mendeteksi apakah seseorang anak menderita disleksia atau tidak.
Dyslexia Genius adalah sebuah pusat terapi pembelajaran untuk anak-anak yang menghadapi masalah berkaitan dengan kesulitan pembelajaran akibat disleksia.

Alat bantunya dinamai SPTBID adalah program keaksaraan terstruktur bagi penderita disleksia dan pemantauannya. Bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dengan menekankan pendekatan multisensor. Program ini menggunakan kekuatan disleksia untuk mengatasi kelemahan mereka.

Kesimpulan

Pahami Disleksia, sayangi dislexic, bantu dislexic.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun