a. Â Dyscalculia, yakni mengalami kesukaran memahami dan memanipulasi angka.
b. Dysphasia, sulit memahami dan mengeluarkan perasaan secara lisan atau tertulis, masalah dalam penggunaan bahasa.
c. Dyspraxia, sukar dalam mengkoordinasi pekerjaan, tidak sistematis dan tidak tersusun rapi.
d. Dysgraphia, masalah dalam menulis dan menyalin, lama sekali. Juga masalah memegang pinsil.
e. Auditori masalah tidak dapat memproses sebagian dari nada-nada bunyi.
f. Focus, mudah hilang fokus atau perhatian saat belajar mudah terganggu dengan bunyi atau gerakan. Â Memori jangka pendek, cepat lupa dengan yang dipelajari, kalau masalah liburan ingat seperti biasa.
g. Visual in perception, apa yang dilihat dengan yang diproses beda, bukan sekesar masalah penglihatan.
Pada hakekatnya masalah pembelajaran adalah:
1. Masalah dalam melihat proses pembelajaran
2. Masalah dalam penguasaan bahasa
3. Masalah dalam penguasaan angka
Bagi orang tua untuk mendeteksi anaknya seorang dyslexic atau bukan, perhatikan:
1. Sukar berpakaian sendiri
2. Jadi pendiam atau agresif
3. Malas ke sekolah
4. Keluhan anak disleksia bila dihukum tidak tahu kesalahannya apa.
Disleksia adalah masalah yang tidak kelihatan. Dari segi sosial anak-anak tampak biasa tetapi mereka menghadapi masalah membaca, menulis, mengira, dan mengeluh tanpa sebab-sebab tertentu. Kemahiran akademiknya amat berbeda dibanding kemahiran pada anak umumnya.