Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Cara Menuju "Net Zero Emmisions"

21 Oktober 2021   15:14 Diperbarui: 21 Oktober 2021   15:20 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Net Zero Emissions (sumber: koran-jakarta.com)

Istilah Net Zero Emmissions (NZE) sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2008. Lalu tahun 2015 menggaung kembali akibat diadakannya Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di Paris yang hasilnya mewajibkan negara industri pada tahun 2050 harus mampu mencapai nol bersih emisi atau NZE. 

Gaung ini diperkuat lagi amplitudonya, oleh Climate Leader's Summit (CLS) yang diprakarsai oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada tahun ini. Pada pertemuan para pemimpin dunia itu semua sepakat untuk mencapai nol bersih emisi pada tahun 2050. 

Akibat lanjutannya, istilah "Net Zero Emissions" kian populer, meski tidak semua orang memahami artinya. Apakah sebenarnya nol bersih emisi itu? Tujuannya apa? Bagaimana cara seluruh warga dunia mampu tak menghasilkan emisi?

Nol Bersih Emisi

Pengertian nol bersih emisi ini bukan berarti manusia harus mampu tidak menghasilkan emisi. Secara manusiawi, manusia di seluruh dunia pasti menimbulkan emisi, jujur saja akibat dari aksi  manusia bernafas, pasti menghasilkan karbon dioksida (CO2). Padahal kini jumlah manusia di seluruh dunia sekitar 7,8 miliar artinya dari hasil pernafasan manusia saja dihasilkan total emisi sekitar 5,5% dari volume emisi karbon selama satu tahun.

Meski emisi karbon yang dihasilkan manusia mampu diserap seluruhnya oleh pohon, laut dan tanah, yang mampu melakakukan proses fotosintesa, sehingga CO2 bereaksi dengan zat dan gas lain menghasilkan reaksi kimia yang mampu menguraikan menjadi karbon dan oksigen. Karbon diserap oleh tumbuhan hingga menjadi bahan dasar logam, sedangkan oksigen masih dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk bernafas.

Faktor yang paling menjadi bahasan adalah karbon, karena menjadi penyebab utama pemanasan global berupa naiknya konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.Kenaikan suhu bumi yang berkelanjutan harus dihentikan karena berdampak pada mencairnya es di kutub yang dapat mengganggu ekosistem.

Bila emisi tidak terlepas ke atmosfer, maka hanya akan menimbulkan bahaya polusi, solusinya hanya meningkatkan jumlah tumbuhan untuk melakukan fotosintesa.  

Ada usulan dari Bill Gate dan beberapa ahli teknologi untuk membuat alat penangkap emisi. Meski sekarang biayanya mahal, bila dapat diproduksi secara masal dipastikan harga akan mengikuti hikum pasar.

Cara Menuju Nol Bersih Emisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun