Diakuinya tidak memiliki motif khusus. namun motif yang menjadi favoritnya adalah burung yang melambangkan kebebasan, wanita (Mexico dan Bali) dan wayang. Kebanyakan inspirasi seninya diperoleh dari hasil perjalanan dan meditasi.
Bagi yang ingin melihat batik karya Eleonora dipersilakan mengunjungi Instagramnya di www.instagram.com/ur_eleonora_batik_gallery/
Dan yang berminat memiliki karya seninya, jangan kaget, karena harganya setara dengan produk bermerek. Satu lukisan batik kecil dibanderol 800 Euro atau sekitar 16 juta Rupiah, sedangkan yang berukuran besar 1.800 Euro.
Dari hasil pernikahannya, Eleonora memiliki dua orang anak, seorang laki-laki usia 20 tahun dan anak perempuan 18 tahun yang keduanya juga tertarik pada batik. Putrinya yang menemaninya belajar teknik membatik di Indonesia selama dua bulan.
Namun terkait dengan issue lingkungan, Eleonora tidak 100% meniru teknik membatik dari Indonesia. Teknik membatik biasanya setelah diberi malam (wax) dicelup dengan cairan kimia, Nana tidak menggunakan cairan kimia seperti di Indonesia tetapi menggunakan setrika untuk melepas malam (wax).
Saat masa pandemi memang jarang melakukan worksop membatik, Eleonora lebih banyak melakukan meditasi untuk karya-karya selanjutnya.
Meski di Hongaria tidak banyak orang Indonesia, : paling bertemu Duta Besar Indonesia, termasuk saat perayaan Hari Batik nasional 2 Oktober lalu. Sebuah kebanggaan bagi Elonora bila ada orang-orang yang mengenali hasil karyanya.
Meski kini Eleonora lebih fokus pada batik tulis, diakuinya tiga tahun lalu pernah bekerjasama dengan perusahaan yang memproduksi batiknya dalam bentuk printing untuk dijual dalam bentuk t-shirt.