Hari kedua Olimpiade Tokyo 2020, kontingen Indonesia kembali meraih satu medali perak melalui cabor angkat besi. Kalau pada hari pertama, medali perunggu dipersembahkan kepada Ibu Pertiwi oleh lifter wanita asal Bandung,Windy Cantika Aisah untuk angkat besi puteri kelas 49 kg. Kini, giliran Eko Yuli Irawan lifter asal Lampung yang meraihnya melalui nomor atau kelas 61 kg.
Eko Yuli empat kali mewakili Indonesia di cabor angkat besi di empat olimpiade. Dua olimpiade meraih medali perunggu, yakni pada olimpiade Beijing dan London. Dua medali perak didulangnya pada dua olimpiade terakhir, yakni olimpiade Rio dan Tokyo. Meski gagal meraih medali emas, Erick Thohir selaku pimpinan kontingen Indonesia menyebutnya sebagai Legenda. Eko Yuli memang luar biasa, pergi bertanding di empat olimpiade dan pulang membawa empat medali.
Medali emas untuk kelas 61 kg angkat besi putera ini diraih oleh lifter asal Tiongkok, Li Fabin dengan total angkatan 313 kg. Sementara Eko Yuli berhasil mengangkat beban 137 kg pada angkatan snatch dan gagal mengangkat beban 141 kg sebanyak dua kali. Pada angkatan clean & jerk, Eko berhasil mengangkat beban 165 kg, sehingga total angkatan adalah 302 kg. Medali perunggu diraih lifter Kazakhstan, Igor Son dengan total angkatan 294 kg.
Cabor angkat besi, Indonesia memberangkatkan lima lifter. Semoga tiga lifter lainnya juga akan mampu menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia.
Dengan tambahan satu medali perak dari cabor angkat besi ini, posisi kontingen Indonesia berada pada posisi ke 19 (sementara) dengan pengumpulan 2 medali, 1 perak dan 1 perunggu. Selanat untuk Eko Yuli Irawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H