Sore hari ini, Sabtu 26 Juni 2021 Koteka, komunitas traveler Kompasiana kembali menggelar Koteka Talks 41 dengan mengambil tema 'Situasi pandemi di Kuba, Bahama, Jamaika, Republik Dominika, & Republik Haiti dan Sekilas Tentang Bahama'.
Tidak tanggung-tanggung nara sumbernya adalah H.E. Nana Yuliana Ph.D, dubes LBBP KBRI Havana, Kuba, Bahama, Jamaika, Republik Dominika, & Republik Haiti dengan moderator Gaganawati Stegmann.
Nana Yuliana dan stafnya sudah tampil dalam webinar ini meski di Havana masih jam 6.00 pagi hari waktu Kuba. Nana berkarier sebagai diplomat sejak 1995 setelah lulus dari pendidikan S1 IKIP Jakarta. Gelar doktor diperolehnya dari Phillipine University. Sempat menjabat sebagai Komjen di KBRI Texas, dan sejak  23  Desember 2020 ditugaskan menjadi Duta Besar LBBP  di KBRI Havana, Kuba dan merangkap empat negara disekitarnya, yakni Haiti, Dominika, Jamaika dan Bahama yang merupakan Negara Karibia.
Pada lima negara ini jumlah penduduknya kecil, hanya sekitar 200-300 ribu paling besar Haiti sekitar 11 juta. Nana lebih banyak bercerita tentang Havana dan Kuba, karena saat ditugaskan masa pandemi sehingga belum sempat mengunjungi empat negara lainnya karena keterbatasan transportasi udara.
Kuba adalah negara yang banyak kemiripannya dengan Indonesia. Negara yang dikelilingi laut, pada periode November-Februari udara dingin, memiliki buah-buahan tropis mirip Indonesia, dan penduduknya ramah.
Bedanya, Kuba adalah negara komunis sosialis dengan satu partai sejak Fidel Castro melakukan revolusi pada 1959. Kuba sangat maju di bidang kedokteran, Â sumber daya manusia luar biasa karena pendidikan dari Sekolah Dasar sampai S3 gratis, tingkat usia atau harapan hidup cukup tinggi rata-rata 79 tahun, lebih tinggi dari Indonesia yang hanya rata-rata 71 tahun.
Mahasiswa kedokteran sejak semester 1 sudah praktek dan tinggal di pemukiman untuk mendata dan memeriksa kondisi kesehatan masyarakat. Meski dikenal sebagai negara miskin, namun Kuba selalu menawarkan bantuan tenaga kesehatan, seperti membantu saat terjadi  tsunami di Aceh dan bencana Gunung Merapi di Yogyakata, serta banyak membantu negara-negara Afrika.
Kesulitan hidup di Kuba, karena masih diembargo oleh Amerika Serikat, sehingga peralatan dan supply makanan kadang-kadang sulit. Penduduk Kuba berbahasa Spanyol karena menurut sejarah bekas jajahan Spanyol, Â Haiti bekas jajahan Perancis, sedang tiga negara lainnya bekas jajahan Inggris.
Menyinggung situasi pandemi di Kuba sangat  terkendali hanya 174.000 kasus. Penanganan sangat ketat harus tetap pakai masker. Polisi mengingatkan dan mendenda bagi yang tidak memakai masker. Masyarakat sangat patuh, Pemerintah juga melakukan pembatasan transportasi. Sekolah dan tempat ibadah masih tutup. Juga diberlakukan jam malam sejak Natal, karena ada kenaikan kasus. Jadi sejak januari 2021 dari jam 21.00 hingga jam 5 penduduk dilarang keluar rumah.