Banyak sekali kegemaran seseorang yang disebut hobi, dari mulai membaca, menulis, melukis / menggambar, mendaki gunung, menyusuri sungai atau yang sedang tren saat musim pandemi yaitu berkebun atau memelihara tanaman hias, memasak atau mencoba resep-resep masakan baru dan memelihara satwa (dari anjing, kucing, kelinci hingga ikan hias).
Salah satu hobi yang sudah cukup tua dan banyak digemari orang adalah koleksi barang. Ya hobi ini, banyak digemari orang-orang tua sekarang atau orang tempo dulu karena mereka memiliki rumah yang cukip luas. Bagi keluarga muda yang harus tinggal di rumah minimalis atau apartemen sulit untuk menggemari hobi ini karena ketiadaan lokasi untuk menyimpan koleksi.
Koleksi benda religi
Pada sebuah kantor, saya sering melihat terpasang lukisan atau poster berisikan kalimat-kalimat motivasi. Nah, agar rumah Anda terkesan sejuk dan taat beragama, tidak ada salahnya Anda mengkoleksi barang-barang bernuansa religi, seperti lukisan Ka'bah, lukisan kaligrafi, atau poster-poster yang memuat hadits pendek guna selalu mengingatkan Anda untuk selalu menjalankan perintah Allah. Ada pula pula orang yang gemar mengkoleksi lagu-lagu religi, film-film religi, tasbih, peci atau sajadah.
Numismastik dan philateli
Dulu, hobi mengkoleksi uang kuno dan peeangko kuno tergolong investasi, namun sekarang orang yang berburu koleksi uang dan perangko sudah makin berkurang. Contohnya, dulu adik saya gemar sekali mengkoleksi perangko, hampir setiap ksli Kantor Pos menerbitkan perangko baru, dia pasti selalu membelinya. Selain perangko juga benda-benda pos lainnya ikut dikoleksinya seperti sampul surat hari pertama, kartu pos, dan wesel pos. Dia juga mengikuti komunitas philateli yang sering melakukan lelang perangko dan benda-benda pos, pulang-pulang adik saya berwajah ceria karena koleksi perangkonya dibeli dengan harga tinggi daripada harga saat dia beli pertama kalinya. Uniknya, kini anaknya menyentuh koleksi itu sedikitpun tidak, hanya teronggok dingin di lemari berupa album yang jarang disentuh.
Sedangkan para kolektor uang baik uang kertas maupun koin disebut hobi numismatik. Saya pertama kali melihat koleksu uang yang pernah beredar di Indonesia sejak era penjajahan Belanda, penjajahan Jepang maupun setelah Indonesia merdeka, saat saya memasuki Museum Bank Indonesia. Menurut sebuah literasi yang pernah saya baca, mata uang nominal lima ratus Rupiah dengan lukisan orang hutan, yang sering menjadi candaan olok-olok saat saya masih kecil, konon kabsrnya kini berharga 1,5 juta Rupiah. Juga, bila Anda masih ingat.koin mata uang seribu Rupiah dengan lukisan kelapa sawit, konon kini harganya tiga ratus ribu Rupiah. Jadi, kalau Anda memiliki 10 koin mata uang tersebut Anda sudah bisa membeli sebuah hp baru.