Setelah bermunculan aneka rumor di media sosial selama kurang lebih satu minggu, akhirnya Rabu 28 April 2021 Presiden Joko Widodo mengakhiri semua rumor dengan melantik dua Menteri dan satu Kepala Badan baru di istana.
Ternyata tidak terjadi reshuffle kabinet besar-besaran, seperti yang dilakukan pada bulan Desember 2020 dimana muncul 6 Menteri baru dan digusurnya dua Menteri akibat kena cokok KPK.Â
Menteri baru saat itu adalah Risma sebagai Menteri Sosial, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Budi G. Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, Muhammad Lufti sebagai Menteri Perdagangan, Yaqut sebagai Menteri Agama, dan Sakti Wahyu sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Empat Menteri lama yang diganti, diberhentikan dengan hormat.
Kali ini boleh disebut sebagai reshuffle kecil karena hanya penggabungan dua Kementerian, pemisahan  satu Kementerian dan Badan serta penambahan satu Kementerian baru.Â
Yang digabung adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Dikbud-Ristek).Â
Satu Kementerian dan Badan yang dipisahkan adalah Kementeriaan Ristek yang digabung dengan Kemdikbud dan pemisahan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari Kementerian Ristek. Sedangkan satu kementerian baru adalah Kementerian Investasi.Â
Bahlil Lahadalia yang semula menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), kini merangkap sebagai Menteri Investasi. Kementerian Investasi mendapat tugas untuk menarik modal masuk ke Indonesia sekaligus mengkoordinasi investasi dari luar negeri dan dalam negeri serta investasi di seluruh daerah. Masuknya investasi akan diikuti terciptanya lapangan kerja baru setelah terjadi pengurangan tenaga kerja karena terdampak pandemi.
Nadiem Makarim yang semula menjabat sebagai Mendikbud, kini dipercaya menjabat peleburan dua Kementerian yakni sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek).Â
Peleburan dua Kementerian ini dimaksudkan guna meningkatkan kualitas dan inovasi di universitas atau perguruan tinggi dalam bidang riset dan teknologi. Kemdikbud-ristek  akan bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mendorong mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian dan menjalankan program-program BRIN.Â
Bagi Nadiem, teknologi adalah hal yang sudah lama digelutinya. Sebagai pendiri decacorn pertama di Indonesia, Nadiem tentu sangat akrab dengan dunia teknologi. Dari awalnya sering naik ojek ke kantornya, maka lahirlah aplikasi Gojek.